PITUTUR.id - Dalam upaya memajukan kota Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 dengan fokus utama pada peningkatan infrastruktur dan pengentasan kemiskinan.
Rencana ini diungkapkan dalam sidang paripurna di Ruang Rapat Utama Gedung DPRD Surabaya pada Kamis, 1 Agustus 2024, di mana Eri Cahyadi memberikan tanggapan dan jawaban atas pandangan umum (PU) dari Fraksi.
Setelah sesi tanggapan ini, pembahasan lebih lanjut akan dilakukan oleh masing-masing komisi DPRD agar segera bisa disahkan.
Baca Juga: Pj Gubernur Jawa Timur Umumkan Perubahan APBD 2024 Hingga Kerja Sama Bank Jatim dan Bank Banten
"Jadi ini tanggapan dari pertanyaan dari fraksi, untuk segera ditindaklanjuti ke komisi masing-masing," kata Eri Cahyadi seusai sidang.
Salah satu prioritas dalam APBD 2025 adalah kesehatan. Anggaran untuk gedung dan bangunan akan meningkat sebesar 33,71 persen, sementara anggaran untuk jalan, jaringan, dan irigasi akan naik sebesar 16,74 persen.
Eri menegaskan bahwa pembangunan dan perbaikan gedung rumah sakit serta puskesmas di setiap kelurahan menjadi salah satu fokus utama.
Baca Juga: Jawa Timur Usulkan Perubahan APBD 2024, Akan Fokus pada Penajaman Prioritas dan Antisipasi Kebutuhan
"Ada perbaikan terkait gedung RS, ada pula perbaikan Puskesmas Pembantu (Pustu) dengan layanan Integrasi Layanan Primer (ILP), karena disetiap kelurahan harus ada satu. Layanan itu menjadi percontohan dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes), supaya berobat lebih nyaman untuk masyarakat," ungkapnya.
Mengatasi masalah banjir juga menjadi prioritas utama dalam APBD 2025. Salah satu proyek besar yang akan dilanjutkan adalah pekerjaan saluran diversi Wiyung, yang akan terintegrasi hingga ke Gresik dan ditargetkan selesai pada 2026. Proyek ini termasuk penyelesaian saluran di Gunungsari dan depan Pondok Benowo Indah.
"Jadi terkait jalan itu, yang dari Wiyung sampai Gresik gorong mari (belum selesai). Lalu, di Gunungsari dan depan Pondok Benowo Indah juga harus diselsaikan karena itu targetnya selesai 2026 nanti. Semua saluran itu akan terintegrasi," tutur Eri menambahkan.
Pengentasan kemiskinan tetap menjadi salah satu fokus utama dalam APBD 2025. Eri berencana mempertahankan dan mengembangkan skema-skema yang sudah ada, seperti program padat karya dan pelatihan kerja yang dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker).
Dia menegaskan bahwa semua program dan proyek yang direncanakan dalam APBD 2025 didasarkan pada komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Surabaya.***
Artikel Terkait
Demi Cegah Banjir, Pemkab Bangkalan Siapkan Pembangunan Embung di Kecamatan Geger
Feeder WiraWiri Alami Peningkatan Jumlah Penumpang, Dishub Kota Surabaya Siap Tambah Rute Baru
BPS Laporkan Kenaikan Nilai Tukar Petani di Jawa Timur dan Defisit Neraca Perdagangan
Wakil Bulu Tangkis Berguguran di Olimpiade Paris 2024, Muncul Tagar #PBSIBisaApa
Zahwa Massaid Ungkap Perasaan Tentang Adiknya yang Nikah Lebih Dulu: Ya Nggak Kaget Sih