Miliki 123.490 Penduduk dengan Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Bangkalan Siapkan Anggaran Fantastis?

PITUTUR.id – Kemiskinan menjadi salah satu fokus utama untuk dibahas dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Tahun 2024-2026 Pemerintah Kabupaten Bangkalan.

Lewat RPD yang dibagikan pada 24 Juni 2024 di laman resmi pemerintah Bangkalan, terdapat Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang berisikan data kemiskinan di Bangkalan per tahun 2020 hingga 2022.

Kabupaten dengan luas wilayah 1,260,14 Km2 di Jawa Timur ini memiliki jumlah penduduk miskin sebanyak 204.000 di tahun 2020, dan setengahnya tergolong sebagai penduduk dengan kategori miskin ekstrem yakni sebanyak 123.490 jiwa.

Baca Juga: Mahfud Nyatakan Mundur, Ra Imam Makin Gencar Buru Rekom Partai untuk Maju di Pilkada Bangkalan 2024

Sedangkan penduduk miskin yang tercatat pada tahun 2022 mencapai 196.110 jiwa, menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 21,57 persen.

Kondisi ini juga dijabarkan dalam RPD Pemkab Bangkalan yaitu adanya keterkaitan dengan kondisi kesejahteraan sosial, dan perlunya perhatian Pemerintah Daerah dalam penanganan terhadap penduduk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PPKS).

Jumlah fakir miskin pada tahun 2020 mencapai 3.296 orang sedangkan jumlah korban bencana kekeringan mencapai 6.620 orang.

Untuk menanggulangi kemiskinan yang terjadi, Pemerintah Bangkalan menyiapkan Belanja Program Prioritas dengan kebutuhan anggaran terbagi ke dalam 3 periode.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Travelling Low Budget di Bangkalan Jawa Timur

Periode tahun 2024, anggaran penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bangkalan sebesar Rp. 456.667.109.647.

Periode tahun 2025, anggaran penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bangkalan sebesar Rp. 461.604.926.397.

Kemudian pada periode tahun 2026, anggaran penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bangkalan sebesar Rp. 465.828.643.843.

Baca Juga: Ada 9 Lokasi Kasus Suap Dana Hibah di Jawa Timur, KPK: dari Surabaya, Pasuruan, hingga Bangkalan

Perlu diketahui, tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangkalan tahun 2021 masuk kategori terendah dibandingkan dengan 4 kabupaten lainnya di pulau Madura yaitu sebesar -2,07.