Ribuan Warga Magetan Gelar Salat Meminta Hujan, Imbas Gunung Lawu Terbakar 

PITUTUR.Id – Ribuan warga Magetan Jawa Timur yang berada di sekitar Gunung Lawu melakukan kegiatan shalat minta hujan (Istisqa) 

Kegiatan ibadah itu dilakukan karena adanya api yang masih terus menyala di sekitar lereng Gunung Lawu. 

Gunung Lawu awal terbakar mulai Senin (16/10), petugas sudah memadamkannya, namun Jumat (20/10/2023) kembali terbakar. 

Baca Juga: Berdiri Sejak Tahun 1970, Warung Makan Favorit di Yogyakarta Ini Tetap Eksis Hingga Sekarang, Lokasinya...

Kendati demikian para warga khawatir bila cuaca panas yang semakin berkepanjangan ini terjadi terus menurus, kebakaran yang terjadi akan semakin melebar dan sulit untuk dipadamkan.

Ibadah tersebut digelar di Kebun Refugia, Kecamatan Plaosan, Magetan pada Jumat (20/10/2023).

Warga sengaja melakukan kegiatan tersebut  dengan alasan untuk meminta hujan dan mampu mengatasi kebakaran Gunung Lawu hingga kini belum bisa dipadamkan.

Baca Juga: Ucapan dan Doa untuk Hari Santri Nasional 2023, Semoga Santri Terus Berkontribusi bagi Bangsa

Lukman Hidayat selaku Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Muhtadiin mengatakan bahwa adanya kemarau panjang membuat suhu udara di Magetan meningkat.

Suhu yang meningkatkan tersebut diyakini warga menjadi menyebabkan kebakaran di Gunung Lawu sulit dipadamkam.

"Salat kita lakukan karena masyarakat mulai resah dengan kemarau yang panjang karena suhu udara mulai panas sehingga kita laksanakan shalat minta hujan," ujar Lukman, Sabtu (21/10/2023).

Baca Juga: Makna dan Implementasi Tema Hari Santri Nasional 2023: Jihad Santri Jayakan Negeri

Jika hujan turun, maka diharapkan bahwa api di Gunung Lawu bisa segera padam dan bisa diatasi.

"Musim kemarau yang panjang juga membuat kebakaran Gunung Lawu sulit dipadamkan. Semoga dengan shalat minta hujan, hujan segera turun dan kebakaran Gunung Lawu juga segera padam," jelas Lukman