Orangtua Korban Resmi Lapor Polisi, Terkait Kasus Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang Aniaya Pacar

BANGKALAN, PITUTUR.id – Orangtua Korban Sumaryono, resmi melaporkan kasus penganiayaan yang dilakukan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) berinisial F (21) kepada putrinya D (21), ke Polres Bangkalan, Jawa Timur, Minggu (22/9/2024) sekitar pukul 16.30 WIB.

Laporan tersebut dibuat orangtua korban bersama istri dan didampingi oleh Tim Klinik Konsultasi Bantuan Hukum (KKBH) dan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UTM.

Tim KKBH UTM Moh. Ibnu Fajar mengatakan, orangtua korban menginginkan kasus penganiayaan yang dialami putrinya diproses hukum.

Baca Juga: Akibat Selisih Paham dan Pelaku Tempramental, Ini Kronologi Mahasiswa UTM Aniaya Kekasihnya

"Pihak keluarga menginginkan agar perkara ini diproses hukum," kata Fajar di ruang penyidik Polres Bangkalan.

Dari keterangan Fajar, korban sekaligus kekasih dari pelaku ini mengalami luka-luka lebam di baeberapa bagian tubuhnya akibat dipukul dan digigit. Saat ini korban tengah menjalani visum.

Fajar juga menjelaskan, berdasarkan hasil keterangan korban, pelaku tidak hanya sekali melakukan kekeran dan penganiayaan kepada dirinya.

Baca Juga: Viral! Video Mahasiswi UTM Alami Kekerasan dari Seorang Pria, Diduga Kekasihnya, Ini Kata Pihak Kampus

"Sejak April lalu dia tercatat sudah empat kali dianiaya oleh pelaku, namun korban selama ini tidak berani melaporkan," ujar Fajar.

Ketua Satgas PPKS UTM Sumriyah Al-Makrufah menambahkan, pihaknya sudah melakukan beberapa investigasi untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, termasuk kepada pihak korban.

"Yang jelas kampus akan memberikan sanksi tegas terhadap pelaku," kata dia.

Baca Juga: Tunggu Korban Buat Laporan, Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura Pelaku Penganiayaan Perempuan Belum Diproses Hukum

Sumriyah juga melihat langsung dampak penganiayaan yang dialami oleh korban. Terlihat banyaknya luka lebam di bagian tubuh korban, terutama di tangan kiri dan kanan serta bekas cakaran di leher bagian belakang.

Karena itu, ia memastikan sanksi dari kampus kepada pelaku akan tetap berjalan. Pelaku yang selama ini memang dikenal temperamental. Sehingga mudah tersinggung dan melampiaskannya dengan melakukan kekerasan kepada kekasihnya.