PITUTUR.id - Kemiskinan di Indonesia semakin meningkat dengan jumlah penduduk miskin mencapai lebih dari 27 juta orang pada awal 2024, naik 2 juta dibandingkan tahun sebelumnya.
Kondisi ini diperburuk oleh inflasi yang tinggi dan penurunan lapangan pekerjaan akibat dampak pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.
Kemiskinan yang terus meningkat ini tidak hanya berkaitan dengan rendahnya pendapatan, tetapi juga keterbatasan akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya. Anak-anak dari keluarga miskin seringkali mengalami malnutrisi dan putus sekolah, memperpanjang siklus kemiskinan dari generasi ke generasi.
Di tengah situasi ekonomi yang sulit, banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal sebagai upaya bertahan.
Baca Juga: Lonjakan Kemiskinan dan Pengangguran di Palestina Pasca Sebulan Konflik dengan Israel
Sejak awal 2023, lebih dari 1 juta pekerja kehilangan pekerjaan mereka, dengan sektor manufaktur dan jasa menjadi yang paling terdampak. PHK massal ini tidak hanya menambah angka pengangguran tetapi juga meningkatkan ketidakpastian bagi keluarga yang kehilangan sumber pendapatan utama.
Hal ini berdampak besar pada kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta membayar biaya pendidikan dan kesehatan, menambah beban mental dan emosional.
Dalam menghadapi krisis ekonomi ini, Food Safety Nets menjadi sangat penting. Food Safety Nets adalah jaringan pengaman pangan yang bertujuan untuk memastikan setiap individu memiliki akses terhadap makanan bergizi, terutama di saat darurat.
Program ini mencakup bantuan pangan langsung, subsidi bahan makanan pokok, dan program makan sekolah. Food Safety Nets berperan krusial dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi dengan membantu keluarga rentan mengatasi krisis pangan dan mencegah lonjakan harga pangan akibat peningkatan permintaan dan keterbatasan pasokan.
Namun, implementasi Food Safety Nets menghadapi berbagai tantangan, termasuk kurangnya koordinasi antar instansi pemerintah dan masalah logistik dalam mendistribusikan bantuan ke daerah terpencil.
Ketidakmerataan akses juga menjadi isu, di mana beberapa wilayah mendapatkan lebih banyak bantuan dibandingkan wilayah lainnya. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerjasama yang lebih baik antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi internasional.
Inovasi teknologi juga bisa membantu dalam memastikan bantuan dapat mencapai mereka yang membutuhkan dengan lebih cepat dan efisien.
Secara keseluruhan, peningkatan kemiskinan dan PHK massal di Indonesia menuntut perhatian serius dan tindakan cepat. Keberadaan Food Safety Nets menjadi sangat penting untuk melindungi masyarakat dari kerawanan pangan dan menjaga stabilitas sosial.
Artikel Terkait
Formasi Pengelola Penanganan Perkara di Kejaksaan RI Bukan Untuk Lulusan SMA Lagi? Cek Penjelasannya di sini
Tak Hanya Langgar Kode Etik, Hasyim Asy'ari Juga Dinilai Jatuhkan Nama Baik KPU
Megawati Sindir Kinerja Jokowi: Bingung Lihat Pemimpin Sekarang
3 Skenario Perpindahan Pegawai ASN di IKN, Peserta CPNS 2024 Wajib Tahu!
Chat Rahasia Hasyim Asy'ari Terbongkar, Warganet Soroti Sikap Korban