Soal Kebijakan yang Buat Dekan FK Unair Dicopot, Menkes Beri Penjelasan

Photo Author
- Minggu, 7 Juli 2024 | 17:04 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan penjelasan terkait kebijakan yang membuat Prof Budi Santoso dicopot sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair).
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan penjelasan terkait kebijakan yang membuat Prof Budi Santoso dicopot sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair).

PITUTUR. id - Pemberhentian Prof. Dr. dr. Budi Santoso SpOG (FER) sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) telah memicu diskusi tajam buntut dari adanya kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk merekrut dokter asing ke Indonesia.

Keputusan ini akhirnya menyoroti kompleksitas kebijakan kesehatan nasional serta perlindungan terhadap tenaga medis domestik.

Rencana mendatangkan dokter asing telah dirancang oleh Kemenkes sejak tahun 2023, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

Namun, kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan tenaga medis lokal. Kontroversi memuncak ketika Budi Santoso dicopot dari jabatannya karena dengan tegas menyatakan penolakan terhadap kebijakan tersebut.

Baca Juga: Tak Terima Pencopotan Budi Santoso, POGI Minta Kampus Evaluasi Keputusan Pemberhentian Dekan FK Unair

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa kehadiran dokter asing diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, serupa dengan dampak positif yang terlihat dari naturalisasi pemain asing dalam tim sepak bola nasional. 

"Kualitas tim Indonesia kini lebih baik berkat pemain asing yang dinaturalisasi," kata Budi menggarisbawahi harapan terhadap perbaikan layanan kesehatan.

Salah satu alasan utama di balik kebijakan ini adalah ketidakmerataan distribusi tenaga medis di Indonesia. Saat ini, rasio dokter spesialis di Indonesia hanya 0,12 per 1.000 penduduk, jauh di bawah rata-rata Asia Tenggara yang mencapai 0,20 per 1.000 penduduk. 

Realita tersebut juga ditanggapi oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang menyoroti bahwa Indonesia berada di peringkat 147 dunia dalam hal jumlah dokter, menunjukkan adanya kekurangan yang signifikan.

Baca Juga: Makin Kompak! Mahasiswa dan Civitas Akademik FK UNAIR Serentak Gelar Aksi Bela Budi Santoso

Meskipun ada harapan untuk peningkatan kualitas layanan kesehatan, kebijakan ini tetap menuai kontroversi di kalangan medis Indonesia.

Perbincangan mengenai dampak sebenarnya dari kedatangan dokter asing terhadap sistem kesehatan nasional terus berlanjut, memuculkan pro dan kontra yang tajam di berbagai kalangan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wulandari Noor

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Tragedi Kematian RAYA, Potret Kesehatan Anak Bangsa

Senin, 22 September 2025 | 10:33 WIB

BKPSDM Sumenep Fasilitasi PPPK dengan Jaminan Hari Tua

Sabtu, 6 September 2025 | 12:49 WIB

Terpopuler

X