Antara Mie Instan dan Keterkaitan Global: Ibu Muda, Berhati-hatilah Untuk Buah Hati dan Keluarga!

PITUTUR.id - Indofood, pelopor dalam industri makanan yang menciptakan kelezatan mie instan Indomie, kini menjadi sorotan boikot di ranah maya karena pro Israel.

Warganet menyerukan aksi boikot terhadap semua produk Indofood salah satunya mie instan Indomie setelah dituduh mendukung Israel melalui situs bdnaash.

Bagi ibu muda yang menjadi konsumen setia produk mie instan Indomie dari Indofood, pemahaman mendalam tentang isu ini menjadi krusial, mengingat dampaknya terhadap isu kemanusiaan di Palestina.

Baca Juga: Apa Kabar Royco? Antara Boikot Unilever Dan Dukungan Palestina

Melalui penelusuran Pitutur.id, sejumlah fakta menarik terungkap, menyoroti keterkaitan Indofood dengan Israel melalui jalur bisnis yang rumit.

Sorotan Boikot dan Dukungan untuk Palestina

Tudingan bahwa Indofood bersikap pro-Israel di situs bdnaash mencuat, menyulut aksi boikot yang digencarkan oleh warga Indonesia.

Produk-produk unggulan Indofood menjadi target aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang terus menghadapi konflik.

Baca Juga: Apakah Oreo dan Biskuat Bagian Dari Israel? Selektif Dalam Memilih Produk Pada Gerakan Boikot

Pitutur.id mengungkap lima fakta menarik yang menjadi landasan klaim bahwa Indofood memiliki dukungan terhadap Israel. Pertanyaan pun muncul: Apakah ini hanya isu tanpa dasar?

Jejak Sejarah dan Keterkaitan Bisnis

Menelusuri kembali sejarah Indofood, perusahaan ini didirikan pada tahun 1994 melalui penggabungan beberapa perusahaan, termasuk Panganjaya Intikusuma, Sanmaru Food Manufacturing, dan Indocement Tunggal Prakarsa.

Ternyata, ketiga perusahaan ini adalah anak perusahaan dari Salim Group, konglomerat yang dimiliki oleh Sudono Salim, seorang pengusaha Tionghoa dekat dengan mantan Presiden Soeharto.

Baca Juga: 3 Fakta Kemendag Menaikan Harga Minyak Goreng MinyaKita, Memberikan Insentif Bagi Pedagang