*)Oleh: Nanda Veruna Enun Kharisma, M.Pd.
Pitutur.id - Nusantara Baru Indonesia Maju adalah tema yang diusung dalam perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79.
Tema tersebut diharapkan tidak sekadar menjadi slogan yang menghiasi spanduk dan baliho semata.
Tema tersebut hendaknya diejawantahkan ke dalam semangat baru Indonesia untuk mewujudkan negara yang berkemajuan dalam segala aspek kehidupan. Tidak terkecuali pendidikan.
Salah satu indikator yang mencerminkan kualitas pendidikan di suatu negara adalah tingkat literasi.
Seperti yang telah kita ketahui, berdasarkan hasil survei terakhir Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) tahun 2021, Indonesia menduduki peringkat ke-41 dari 45 negara.
Survei lainnya yaitu Progress in International Reading Literacy Study (PISA) tahun 2022, Indonesia berada di urutan ke-66 dari 81 negara.
Sebagai negara yang besar, kedua hasil survei tersebut tentu sangatlah memprihatinkan.
Sebagian dari elemen masyarakat, atau bahkan pemerintah, barangkali masih kurang menganggap serius hasil survei literasi tersebut.
Namun, apabila menengok sebentar saja pada apa yang sebenarnya terjadi di lapangan, akan banyak dijumpai fenomena yang merefleksikan hasil survei tersebut.
Perlu disadari dan diakui, bahwa minat dan kemampuan membaca anak-anak Indonesia masih jauh tertinggal dari banyak negara lain di dunia.
Membaca merupakan sebuah keterampilan linguistik dasar yang melibatkan aktivitas fisik dan mental.
Pada saat membaca, seseorang melakukan aktivitas fisik seperti menggerakkan mata pada teks untuk mengenali barisan kata-kata yang tertulis.