Perang Israel-Hamas: Peran Amerika sebagai Pengatur Keamanan Regional di Timur Tengah

Photo Author
- Senin, 16 Oktober 2023 | 23:04 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (tangkapan layar video amatir)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (tangkapan layar video amatir)

 

PITUTUR.id - Dalam menghadapi eskalasi konflik terbaru di Palestina, Pemerintahan Biden mengambil sikap tegas yang mengguncang kawasan.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Washington memperingatkan negara-negara regional untuk tidak menyerang sekutu utamanya.

Tindakan keras ini disertai dengan pengerahan dua kapal induk, menegaskan bahwa Amerika Serikat mendukung pendekatan militer untuk mengatasi ketegangan di wilayah tersebut.

Langkah lebih jauh diambil dengan mengutus Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin untuk memberikan pesan keras ini kepada para pemangku kepentingan di tingkat negara maupun non-negara.

Pemerintah AS semakin mempertegas sikapnya dengan menyamakan Hamas dengan ISIS, menandai kebrutalan serangan 7 Oktober.

Mereka menegaskan bahwa tidak ada solusi diplomatik yang memadai, memposisikan Israel untuk melancarkan "perang yang panjang dan menyakitkan" melawan Gaza.

Baca Juga: Aksi Brutal Polisi Prancis Terhadap Pengunjuk Rasa Palestina!

Namun, reaksi internasional terhadap pendekatan ini sangat bervariasi. Meskipun sebagian besar negara Arab menolak seruan Amerika Serikat untuk mengutuk Hamas, Bahrain dan Uni Emirat Arab mencuat sebagai pengecualian.

Sementara pemerintah Arab merilis pernyataan bersama yang lebih lunak setelah pertemuan darurat di Kairo, menyamakan tindakan Palestina dan Israel dengan mengutuk penargetan warga sipil di "kedua pihak".

Namun, di balik retorika resmi pemerintah dan liga Arab, sentimen di kalangan masyarakat Arab jelas berbeda.

Di mana pun protes diizinkan, ribuan orang berkumpul sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

Baca Juga: Perang Israel-Hamas: Ancaman bagi Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Situasi semakin rumit ketika Israel mengancam akan melakukan invasi darat dan memberi waktu 24 jam kepada 1,1 juta warga Palestina untuk pindah dari bagian utara ke selatan Jalur Gaza.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Basrizal Tifani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X