Arab Saudi Janji Stabilkan Pasar, Harga Minyak Dunia Turun 2%

Photo Author
- Kamis, 12 Oktober 2023 | 16:21 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak (Getty Images/TatyanaMishchenko)
Ilustrasi Tambang Minyak (Getty Images/TatyanaMishchenko)

PITUTUR.id - Harga minyak dunia mengalami penurunan pada akhir perdagangan Rabu (11/10/2023) setelah Arab Saudi, produsen minyak terbesar di dunia, berjanji untuk membantu menstabilkan pasar minyak yang terganggu oleh konflik di Timur Tengah.

Brent, patokan minyak global, turun 2,1% menjadi US$ 85,82 per barel, sementara WTI, patokan minyak AS, turun 2,9% menjadi US$ 83,49 per barel.

Penurunan harga minyak ini terjadi setelah harga minyak melonjak lebih dari US$ 3,50 per barel pada hari Senin (9/10/2023) karena kekhawatiran bentrokan antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas dapat meningkat menjadi konflik yang lebih luas dan akan mengganggu pasokan minyak global.

Baca Juga: Perang Israel-Hamas: Ancaman bagi Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Namun, kekhawatiran tersebut mereda setelah Arab Saudi mengatakan pada hari Selasa (10/10/2023) bahwa pihaknya bekerja sama dengan mitra regional dan internasional untuk mencegah eskalasi, dan menegaskan kembali upayanya untuk menstabilkan pasar minyak.

Arab Saudi adalah anggota utama dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang bersama dengan sekutunya seperti Rusia, dikenal sebagai OPEC+, telah melakukan pengurangan produksi minyak sejak tahun lalu untuk mendukung harga minyak di tengah pandemi Covid-19.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Rabu (11/10/2023) bahwa koordinasi OPEC+ akan terus berlanjut “demi prediktabilitas pasar minyak”.

Baca Juga: Dari Dua Negara Hingga Konfederasi: Peta Jalan Menuju Damai antara Israel dan Hamas

Namun, harga minyak juga mendapat tekanan dari meningkatnya stok minyak sawit Malaysia, eksportir minyak sawit terbesar kedua di dunia setelah Indonesia.

Stok minyak sawit Malaysia pada akhir September naik 9,6% menjadi 2,31 juta ton, level tertinggi dalam 11 bulan.

Minyak sawit adalah salah satu jenis minyak nabati yang bersaing dengan minyak bumi dalam pasar energi.

Baca Juga: Menggali Akar Masalah: Sejarah Panjang Konflik Israel-Palestina

Selain itu, harga minyak juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya dari dampak pandemi Covid-19.

Inflasi tinggi, krisis energi, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara seperti Jerman dan China menjadi faktor-faktor yang menekan permintaan minyak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Isal Arham

Sumber: investor.id, katadata.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X