PITUTUR.id - Perang antara Israel dan Hamas yang terjadi pada Oktober 2023 menjadi salah satu konflik paling sengit dan mematikan dalam sejarah.
Selama 11 hari, kedua belah pihak saling menyerang dengan berbagai senjata, mulai dari roket, rudal, drone, hingga pesawat tempur.
Namun, ada satu teknologi yang menarik perhatian dunia, yaitu sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel.
Baca Juga: Hamas: Gerakan yang Berubah dari Sosial ke Militer, dari Moderat ke Radikal, dari Lokal ke Global
Iron Dome atau Kubah Besi adalah sistem pertahanan udara yang dirancang untuk menangkis ancaman jarak pendek seperti roket, mortir, dan granat.
Sistem ini dikembangkan oleh perusahaan Israel Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries, dengan bantuan dana dari Amerika Serikat.
Iron Dome mulai beroperasi pada tahun 2011 dan telah mencegat ribuan roket yang ditembakkan dari Gaza dan Lebanon selatan.
Iron Dome terdiri dari tiga elemen utama, yaitu pencegat Tamir dan peluncurnya, radar ELM 2084 Multi-mission Radar (MMR), dan sistem manajemen pertempuran dan sistem kontrol senjata (BMC).
Radar ELM 2084 MMR berfungsi mendeteksi target yang masuk dan memberikan panduan di tengah jalan untuk pencegat Tamir. Radar ini berupa array pemindaian elektronik aktif 3D yang beroperasi pada frekuensi S-band.
Pencegat Tamir adalah rudal yang memiliki hulu ledak bertipe blast fragmentation warhead yang dapat meledakkan target di udara. Peluncur Tamir dapat menampung hingga 20 rudal dan dapat dipindahkan sesuai kebutuhan.
BMC adalah pusat komando dan kontrol yang mengoordinasikan antara radar, peluncur, dan pencegat. BMC juga bertugas untuk menganalisis ancaman dan menghitung lintasan roket musuh.
Jika roket musuh dianggap tidak membahayakan atau akan jatuh di daerah terbuka, maka Iron Dome tidak akan meluncurkan pencegat untuk menghemat biaya.
Baca Juga: Jusuf Hamka Bantah Terlibat Kasus Pernikahan Ida Susanti dan Nardinata Marshioni Suhaimi
Iron Dome diklaim memiliki tingkat keberhasilan mencapai 90 persen dalam menangkis roket musuh. Namun, sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan. Pertama, Iron Dome memiliki keterbatasan dalam jumlah pencegat yang tersedia.
Artikel Terkait
Skandal Perselingkuhan Oknum Dosen UIN Raden Intan Lampung dengan Mahasiswi, Akui Enam Kali Berhubungan Badan
Terlibat Skandal Perselingkuhan, Ini Identitas Oknum Dosen dan Mahasiswi UIN Raden Intan Lampung
Pelajar SMP di Surabaya Tewas Saat Balap Liar, Polisi Sebut Kasus Laka Anak di Bawah Umur Tinggi
Bantuan Amunisi AS Mendarat di Israel: Dukungan Penuh untuk Operasi Militer Darat
Video Pembebasan Sandera Wanita dan Kedua Anaknya oleh Hamas Mengguncang Dunia Internasional