PITUTUR.id - Kepulan asap melingkupi langit Gaza seiring serangan intensif Israel yang memasuki hari ketiga.
Fokus serangan tersebut adalah terowongan labirin yang melintasi Gaza, menjadi jalur kehidupan utama untuk mendistribusikan makanan, senjata, dan bahan bakar bagi warga Palestina.
Namun, terowongan ini juga menjadi sasaran utama Israel dalam upayanya melawan Hamas.
Israel menggunakan senjata mematikan yang dikenal sebagai "penghancur bunker" untuk menghancurkan terowongan bawah tanah ini.
Baca Juga: Uni Eropa Kaji Ulang Bantuan ke Palestina Usai Serangan Hamas
Penghancur bunker adalah bom yang dirancang khusus untuk menembus tanah atau struktur yang terkubur dalam, menjadikannya senjata yang efektif melawan terowongan dan fasilitas bawah tanah Hamas.
Menurut pakar Israel dari lembaga pemikir Chatham House, Yossi Mekelberg, penghancur bunker adalah amunisi yang kuat dan mengerikan.
Ada dua jenis utama dari senjata ini. Jenis pertama memiliki hidung yang diperkuat dan memiliki sekring tertunda yang memungkinkannya menembus tanah atau struktur sebelum meledak.
Jenis kedua membawa dua muatan, di mana muatan pertama digunakan untuk membuka lubang pada sasarannya, sehingga sisa bom atau rudal dapat melewatinya dengan utuh, sementara muatan utama meledak di dalam, menghancurkan segala sesuatu di dalamnya.
Baca Juga: Harga Minyak Melambung Akibat Konflik Israel-Palestina, Ini Alasannya
Penggunaan senjata ini bukanlah hal baru. "Bahan peledak telah digunakan untuk menghancurkan terowongan selama lebih dari satu abad, dan penghancur bunker telah digunakan sejak (Perang) Vietnam," kata Patrick Bury, seorang dosen senior yang berspesialisasi dalam peperangan dan kontraterorisme di Universitas Bath.
Angkatan udara Israel telah lama menggunakan penghancur bunker untuk menyerang terowongan bawah tanah dan fasilitas pengayaan uranium di Iran.
Artikel Terkait
Seorang Guru di Sumbawa Barat dilaporkan ke Polisi dan dituntut Ganti Rugi Rp 50 Juta, Ini Masalahnya
Komedian Satu ini Terjerat Hutang Pinjol, Mau Jual Rumah Seharga Rp 5,5 Miliar
PENTAGON: Lima Anggota Tidak Perpanjang Kontrak dengan Cube Entertainment, Ini Alasannya!
Beijing Hyundai Motor Pangkas Harga Pabrik Otomotif di China Sebesar 30 Persen
Uni Eropa Kaji Ulang Bantuan ke Palestina Usai Serangan Hamas