Harga Minyak Melambung Akibat Konflik Israel-Palestina, Ini Alasannya

Photo Author
- Senin, 9 Oktober 2023 | 17:26 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak (Getty Images/TatyanaMishchenko)
Ilustrasi Tambang Minyak (Getty Images/TatyanaMishchenko)

 

PITUTUR.id - Harga minyak dunia naik tajam pada hari Senin, 9 Oktober 2023, karena pasar khawatir akan eskalasi konflik di Timur Tengah setelah serangan Hamas ke Israel pada akhir pekan.

Serangan itu merupakan salah satu yang paling berdarah dalam sejarah dan menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak.

Hamas, kelompok militan Palestina yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris, melakukan infiltrasi multi-cabang ke Israel melalui darat, laut, dan udara pada Sabtu pagi, 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Hamas Mengguncang Israel, Iran Menyambut Kemenangan Besar!

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Hamas menembakkan ribuan roket dari Jalur Gaza yang diblokade ke arah Israel.

Israel membalas dengan menggempur Gaza dengan serangan udara dan artileri, serta memutus pasokan listrik, bahan bakar, dan barang ke wilayah tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan melanjutkan operasi ofensifnya tanpa batas atau jeda hingga tujuan tercapai.

Menurut laporan media terbaru, setidaknya 700 warga Israel dan 313 warga Palestina tewas akibat serangan tersebut. Ribuan orang lainnya mengalami luka-luka atau mengungsi dari rumah mereka.

Baca Juga: China Pecahkan Rekor Peluncuran Satelit Terbanyak dengan Roket Luar Angkasa Terbesar

Dampak Serangan ke Harga Minyak

Pasar minyak bereaksi dengan meningkatkan harga minyak mentah Brent, patokan global, sebesar 4,53 persen menjadi USD 88,41 per barel pada perdagangan Senin.

Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), patokan AS, naik 4,69 persen menjadi USD 88,67 per barel.

Lonjakan harga minyak ini disebabkan oleh ketakutan akan gangguan pasokan atau transportasi minyak di kawasan Timur Tengah, yang merupakan sumber utama produksi dan ekspor minyak dunia.

Selain itu, ada juga risiko keterlibatan Iran, negara penghasil minyak besar yang mendukung Hamas, dalam konflik tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Isal Arham

Sumber: bisnis.com, Liputan 6

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X