Fenomena Boikot Israel Beri Pengaruh Kuat, Lalu Apa Itu Boikot? Ini Dia Penjelasannya

PITUTUR.id - Pada zaman yang serba modern ini, boikot telah menjadi salah satu taktik yang kerap digunakan untuk menyuarakan pendapat, menentang ketidakadilan, dan mendorong perubahan.

Istilah ini mencuat di berbagai bidang, mulai dari politik dan ekonomi hingga sosial dan budaya. Bahkan belum lama ini, masyarakat Muslim dengan tegas melakukan aksi boikot pada produk Israel. 

Aksi boikot produk Israel tersebut terjadi setelah Israel melakukan genosida yang keterlaluan pada Palestina sejak akhir tahun 2023 lalu. 

Akibat aksi boikot besar-besaran tersebut, banyak perusahaan yang berafiliasi dengan Israel mengalami penurunan pendapatan dan berdampak pada saham mereka.

Baca Juga: Ini Alasan Boikot Produk Israel, Apakah Termasuk Jihad?

Kejadian itu menandakan bahwa aksi boikot produk Israel tersebut memberi dampak kuat pada perekonomian Israel. Sehingga diharapnkan genosida di Palestina bisa dihentikan. 

Lantas apa itu boikot sebenarnya? 

Boikot merupakan strategi yang digunakan untuk menolak atau menghentikan hubungan dengan individu, organisasi, produk, layanan, atau acara tertentu dengan tujuan memberikan tekanan dan pengaruh agar pihak yang diboikot merubah perilaku atau kebijakannya.

Boikot bisa dilakukan secara individu atau kolektif, dan bisa melibatkan berbagai bentuk aksi, seperti penolakan untuk membeli produk atau jasa. Ini adalah bentuk boikot yang paling umum dan sering dilakukan. 

Baca Juga: 3 Bentuk Boikot Israel yang Dapat Kamu Ikuti

Sebagai contoh, konsumen memboikot produk perusahaan yang dianggap tidak etis atau merusak lingkungan.

Kemudian, jenis boikot yang lain adalah penolakan untuk bekerja. Karyawan mungkin mogok atau berhenti bekerja dari perusahaan yang diboikot.

Selain itu ada boikot dengan menolak untuk berpartisipasi dalam acara. Orang-orang mungkin memboikot acara olahraga, konser, atau konferensi yang terkait dengan pihak yang diboikot.