Jangan Salah Paham, Ini Penjelasan Tentang Investor Asing dan Suntikan Modal di Perusahaan Tbk Indonesia Serta Kaitannya dengan Boikot Produk

Ini yang disebut sebagai suntikan modal.

Namun, jika investor membeli saham setelah IPO atau tidak saat rights issue, berarti investor hanya membeli saham di pasar reguler, seperti biasa.

Investor membeli saham dari investor saham lainnya, bukan dari perusahaan.

Dengan demikian, investor tidak memberikan modal kepada perusahaan, melainkan hanya melakukan transaksi jual beli saham. Ini tidak bisa disebut sebagai suntikan modal.

Baca Juga: PT Mayora Diduga Pro Israel, Ini Daftar Lengkap Produknya, 8 di Antaranya Diklaim Menjadi Pelopor di Indonesia

Hal ini wajar terjadi di pasar saham, terutama di perusahaan Tbk yang sahamnya diperdagangkan secara bebas di bursa.

Sebagian besar saham perusahaan Tbk dimiliki oleh publik, termasuk investor asing. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sekitar 20% investor di pasar saham Indonesia adalah asing.

Investor asing memiliki hak yang sama dengan investor lokal untuk membeli dan menjual saham sesuai dengan kepentingan dan strategi investasi mereka.

Jadi, tidak ada hubungan antara investor asing dan boikot produk-produk Indonesia.

Investor asing tidak memberikan suntikan modal kepada perusahaan Tbk yang bergerak di bidang consumer goods, melainkan hanya melakukan transaksi jual beli saham di pasar reguler.

Investor asing tidak mempengaruhi kebijakan, manajemen, atau kualitas produk dari perusahaan Tbk tersebut.

Investor asing hanya tertarik pada kinerja keuangan dan prospek pertumbuhan dari perusahaan Tbk tersebut.

Oleh karena itu, jangan salah paham dan jangan mudah terpengaruh oleh konten-konten yang tidak berdasar fakta.

Jangan juga ikut-ikutan boikot produk-produk Indonesia tanpa alasan yang jelas.***