Nasib Saham Starbucks Terjun Bebas Usai Jadi Target Gerakan Boikot

PITUTUR.id- Aksi boikot terhadap produk yang berafiliasi Israel kian hari makin masif dan makin kuat di negara Republik Indonesia.

Hal ini terjadi sebagai bentuk dukungan masyarakat Indonesia terhadap warga Palestina di Gaza yang berada dalam situasi perang.

Situasi perang yang kian berkecamuk dan bertambahnya korban membuat masyarakat Indonesia menyatakan dukungannya terhadap Palestina.

Baca Juga: Kapok! Begini Akibatnya jika Tentara Israel Menantang Warganet Indonesia, Langsung Tutup Akun

Bentuk dukungan melalui aksi boikot produk yang berafiliasi dengan Israel menjadi cara yang ampuh dan mudah dilakukan.

Gerakan Boikot yang dilakukan di Indonesia menjadi popular manakala banyak dirilisnya produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.

Bagi masyarakat yang bingung dapat menggunakan Bdnaash.com untuk mengetahui produk apa saja yang berafiliasi dengan Israel.

Baca Juga: Momoidea Diboikot Warganet karena Pemiliknya Diduga Sebar Hoax Korban Gaza di Palestina

Gerakan boikot semakin masif ketika MUI ( Majelis Ulama Indonesia ) mengeluarkan fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang larangan membeli produk-produk Israel.

Hal ini semakin membuat produk-produk yang terafiliasi dengan Israel kehilangan daya beli masyarakat.

Berkuranganya daya beli ini membuat beberapa perusahaan tersebut melakukan berbagai macam untuk mengembalikan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Tingkah Bar-bar Warganet Indonesia Bikin Tentara Israel Kena Mental, Berawal dari Ini

Beragam cara dilakukan seperti promosi, diskon potongan harga dan program beli 1 gratis , namun cara ini juga kurang berhasil, bahkan klarifikasi dilakukan guna menginformasikan bahwa pihaknya tidak berhubungan dengan Israel.

Salah satu brand yang terkena dampak dari aksi boikot adalah Starbucks, brand kopi ternama asal Amerika Serikat ini mengalami penurunan daya beli pembeli.