PITUTUR.id - Satlantas Polres Bangkalan mengaku sudah melakukan upaya maksimal untuk mengurangi angka terjadinya kecelakaan di akses maupun di atas Jembatan Suramadu.
Mulai dari upaya preemptive atau himbauan, prefentif atau pencegahan hingga represif atau penindakan seperti melakukan penilangan terhadap pengendara yang melakukan pelanggaran.
Namun upaya tersebut dirasa masih kurang efektif tanpa ada kolaborasi dengan berbagai pihak khususnya pihak pengelola Jembatan Suramadu.
Baca Juga: Cerita Kasatlantas Polres Bangkalan Soal Jalan Jembatan Suramadu: Kriting dan Bergelombang
Hal itu diungkapkan oleh Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Grandika Indera Waspada.
Dia mengatakan, pihaknya kebingungan mengajukan pengadaan rambu-rambu lalulintas untuk akses Suramadu.
Sebab menurutnya, pengelola Jembatan Suramadu memiliki kewenangan masing-masing dalam pemeliharaan dan perawatannya.
Dia mengaku, pihaknya pernah mengajukan rambu-rambu lalulintas kepada pihak pengelola, namun ternyata tidak bisa karena bukan kewenangannya.
"Jadi kalau untuk pengadaan masih ada perdebatan itu ranahnya siapa, tapi kalau untuk perawatan mereka kemarin menyampaikan bisa," ujarnya seperti dikutip dari tayangan video YouTube Pitutur Media.
AKP Grandika menambahkan, rambu Lalulintas di akses maupun di atas Suramadu sangat dibutuhkan untuk mencegah pelanggaran.
Sebab menurutnya, kecelakaan terjadi seringkali berawal dari pelanggaran.
"Menmang betul kita yang menegakkan aturan, kita yang menjaga keamanan, keselamatan dan ketertiban kelancaran lalulintas. Tapi untuk pengadaan-pengadaan seperti rambu-rambu lalulintas itu ada dinas-dinas yang memang membidangi," tambahnya
Menurutnya, Satlantas Polres Bangkalan sudah melakukan upaya maksimal untuk mencegah terjadinya kecelakaan, hanya saja, masalah itu tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja, tapi juga perlu bantuan dari pihak lain seperti instansi terkait dan masyarakat.