SURABAYA, PITUTUR.id- Erupsi Gunung Semeru yang terjadi sejak Sabtu (26/8/2023) menyebabkan sebaran abu vulkanik yang mengganggu penerbangan di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang.
Dua penerbangan yang seharusnya mendarat di Malang pada Minggu (27/8/2023) terpaksa dialihkan ke Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur.
Penerbangan pertama adalah Citilink QG750 rute CGK-MLG yang dijadwalkan mendarat di Malang pukul 11.03 WIB.
Baca Juga: Ridwan Kamil Pimpin Upacara Ikrar 'NII Kembali pada NKRI'
Namun, karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, pesawat tersebut akhirnya mendarat di Surabaya pukul 11.15 WIB. Seluruh penumpang kemudian melanjutkan perjalanan ke Malang melalui jalur darat.
"Seluruh penumpang turun dari pesawat dan melanjutkan perjalanan ke Malang melalui jalur darat," kata Stakeholder Relation Manager Bandara Juanda Heri T Wibowo, Minggu.
Penerbangan kedua adalah Lion Air JT 793 rute SUB-MLG yang juga dialihkan ke Surabaya karena alasan yang sama. Pesawat tersebut mendarat di Surabaya pukul 10.45 WIB dan penumpang juga kembali ke Malang menggunakan jalur darat.
Baca Juga: Eka Wiryastuti Bebas Bersyarat, Wajib Lapor Tiap Bulan hingga 2024
Heri mengatakan, pengalihan penerbangan dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bahaya abu vulkanik bagi keselamatan penerbangan.
"Kami mengikuti arahan dari otoritas penerbangan dan koordinasi dengan bandara asal dan tujuan," kata Heri.
Sementara itu, Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang masih berstatus Level II (Waspada) menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Baca Juga: Cerita Putri Duyung Bernama Mawar yang Menawan di Perairan Alor NTT, Begini Kisahnya
Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah dan lima kilometer dari arah bukaan kawah di sektor selatan tenggara.
Masyarakat juga diminta mewaspadai kemungkinan munculnya awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.