BANGKALAN, PITUTUR.Id - Pada Kamis, 19 September 2024, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Universitas Trunojoyo Madura yang diketuai oleh Ibu Lailatul Muarofah Hanim dengan menggandeng ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Ibu Atik Qurrota Ayunin Al-Isyrofie memberikan edukasi mengenai stunting. Acara sosialisasi dan penyuluhan ini dilaksanakan di Balai Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan dengan mengusung tema “Sadar Gizi Sejak Dini: Pentingnya Pendidikan Gizi Anak Guna Mencegah dan Menekan Angka Stunting untuk Generasi yang Lebih Berkualitas”.
Ibu Atik selaku narasumber pada sosialisasi ini menyatakan bahwa pencegahan stunting dapat dilakukan dengan beberapa cara, “Ibu-ibu dapat mencegah stunting dengan memberikan Tablet Tambah Darah selama masa kehamilan, mengikuti kelas Ibu Hamil minimal 4 kali untuk edukasi gizi dan konseling, memastikan sanitasi bersih yaitu ada air mengalir dan jamban yang sehat. Jadi bisa dipastikan ya ibu apakah jambannya di rumah sudah sehat, ada septictanknya atau tidak, kemudian airnya mengalir atau tidak,” tuturnya.
Pada 2021, terdapat 3.297 balita di Kabupaten Bangkalan alami stunting. Angka ini tergolong tinggi, sehingga hal ini menjadikan alasan mengapa strategi pencegahan stunting dengan sosialisasi dan penyuluhan ini tim berikan langsung pada Kader Posyandu di Desa Jaddih. Para Kader Posyandu diberikan edukasi mengenai definisi stunting, cara mencegah stunting, Komunikasi Antar Pribadi (KAP), dimana KAP ini menjadi bagian dari strategi untuk menanggulangi stunting di masyarakat.
Baca Juga: Mewujudkan Keuangan Berkelanjutan, BRI Perkuat Implementasi ESG
Bapak Abdul Ghofar selaku perwakilan dari Kepala Desa Jaddih, Bapak Jabir, menyampaikan harapan agar ilmu yang didapat oleh Kader Posyandu dapat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat terutama di Desa Jaddih, kemudian ucapan terimakasih kepada Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Universitas Trunojoyo Madura yang berkolaborasi dengan Tim dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya karena telah membantu memberikan wawasan kepada Kader Posyandu di Desa Jaddih.
“Pada Kader-Kader Posyandu semoga ilmu yang diperoleh dari narasumber dapat diterapkan dalam masyarakat terutama dalam Posyandu. Saya juga merasa sangat bangga dan terimakasih banyak pada rekan-rekan yang telah memberikan sosialisasi kepada Kader-Kader Posyandu di Desa Jaddih ini,” terangnya.
Selama kegiatan berlangsung, para Kader Posyandu terlihat sangat antusias mendengarkan materi dan mengikuti ice breaking. Para Kader Posyandu juga aktif menjawab pertanyaan yang diajukan narasumber mengenai pengetahuannya terkait stunting.
Artikel Terkait
Hindari Pemotor, Mobil Feeder Wara Wiri Surabaya Tercebur ke Sungai
Pemkot Surabaya Bebaskan Denda PBB, Berlaku Khusus Bulan September
Mewujudkan Keuangan Berkelanjutan, BRI Perkuat Implementasi ESG