PITUTUR.id – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Pemkot Surabaya dan institusi pendidikan setempat menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi anak-anak dari bahaya digital.
Melihat lonjakan penggunaan gadget di kalangan anak-anak, khususnya dalam konteks online, pemerintah dan sekolah-sekolah di Kota Pahlawan mengambil langkah konkret untuk mencegah Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA) atau eksploitasi seksual anak di dunia maya.
Patroli pengamanan di lingkungan digital menjadi salah satu prioritas utama Pemkot Surabaya.
Baca Juga: Eksplorasi Seni Balon di Festival Balon 2024 Surabaya: Tampilkan Karya 58 Seniman Se-Indonesia
Melalui inisiatif yang dipimpin oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB), Ida Widayati, kota ini melaksanakan berbagai program edukasi yang bertujuan mengedukasi anak-anak dan orang tua mengenai risiko dan pencegahan OCSEA.
Salah satu contoh konkret dari upaya ini adalah kegiatan yang berlangsung di SMP Santa Maria Surabaya.
Di sini, pelajar tidak hanya mendapatkan informasi tentang bahaya OCSEA, tetapi juga diajak berpartisipasi dalam kegiatan edukatif yang menyenangkan seperti bermain sambil belajar.
Baca Juga: Petualangan Seluncur Es di OCA Ice Skating Surabaya, Hadirkan Keseruan Setiap Hari
Kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan inovatif yang diadopsi oleh sekolah untuk memastikan bahwa pesan mengenai keamanan digital tersampaikan dengan cara yang menarik dan mudah diingat.
Tidak hanya di SMP Santa Maria, kampanye pencegahan OCSEA juga melibatkan pelajar dari berbagai sekolah lainnya yang tampil di hadapan United Nations Children's Fund (UNICEF).
Dalam kesempatan tersebut, mereka mempresentasikan berbagai strategi pencegahan yang telah mereka terapkan dan bagaimana mereka menyebarluaskan informasi ini di kalangan teman-temannya.
Baca Juga: Ahmad Dhani Usulkan Pernikahan Massal untuk Al, El, dan Dul: Seperti Sunatan, Biar Sekaligus!
Dukungan dari pihak sekolah dan orang tua turut memperkuat program ini, memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam upaya melindungi anak-anak dari bahaya online
Arie Rukmantara, Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa, mengungkapkan kekagumannya terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Surabaya.
Artikel Terkait
ASN Pemkot Surabaya Jadi Beking RHU dan Hotel Bakal Dipecat, Eri Cahyadi: Jangan Coba-coba!
Siswa SLB Tuna Grahita Jadi Korban Pencabulan Pegawai Honorer Pemkot Surabaya, Berawal dari Aplikasi Kencan
Mengenal Apa itu Program 100 Persen Kelurahan Cantik: Kerja Sama Pemkot Surabaya dan BPS