Begini Risiko Tinggi Kalau Ingin Memulai Usaha Rental Mobil, Banyak Negatif Daripada Positifnya, Sanggup?

PITUTUR.id - Kasus Pengeroyokan terhadap pemilik rental mobil dan stafnya membuat pemikiran masyarakat menjadi terbuka.

Terlebih lagi, bagi pemilik usaha rental mobil, yang memutuskan untuk memasukkan KTP Pati dan Daerah Pati ke dalam daftar hitam.

Sebuah usaha tentu memiliki sisi positif dan negatif. Namun, ada usaha yang lebih dominan ke arah yang riskan bila dilakukan.

Baca Juga: Waspada! Selain Pati, Daerah Ini juga Menjadi Tempat Penadah Mobil dan Motor Curian, Apa Saja?

Usaha rental mobil merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa, yang menyewakan kendaraan kepada pelanggan.

Usaha ini membutuhkan modal sekitar 5-10 untuk memulai bisnisnya, dalam kurun waktu beberapa tahun, pemilik bisa meraup keuntungan ratusan juta, serta dapat membeli unit baru untuk rental.

Namun, ternyata di balik usaha ini terdapat risiko tinggi ketika menjalankannya. Beberapa narasumber mengungkapkan bahwa usaha rental mobil memiliki high riskan.

Baca Juga: Para Pemilik Rental Gencar Suarakan Blacklist Daerah Pati, Buntut dari Kasus Pengeroyokan Bos Rental Mobil

Risiko yang dihadapi oleh pemilik rental mobil meliputi beberapa hal, antara lain penggelaparı kendaraan, ancaman nyawa terhadap supir, kerusakan pada mobil.

High risk dan return yang tidak sebanding. Risiko terbesar adalah hilangnya kendaraan dan berakhir di penadah curanmor/mobil.

Ancaman terbesar para pemilik rental ialah, penyewa yang melakukan tindak kriminal terhadap sopir yang ikut serta direntalkan.

Baca Juga: Seorang Netizen Bagikan Pengalaman, Mobil Rentalnya Dibawa ke Pati dan Berakhir Pulang dengan Tangan Kosong: Daripada Tinggal Nama

Bisnis ini menjadi salah satu bisnis yang memiliki dampak kerugian dan ancaman lebih besar sehingga para pemula wajib mengetahui plus minusnya sebelum memulai.

Terlebih lagi, kondisi SDM masyarakat Indonesia yang bermental penipu dan pencuri. Tidak ada kata safety, sebelum tindak kriminal tersebut dibasmi.