PITUTUR.id - Kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh saksi dalam kasus dugaan penganiayaan yang dilaporkan terhadap Ketua BEM Fakultas MIPA UNS, M Khoirul Umam (19), oleh seorang sopir berinisial YP yang bekerja di Fakultas MIPA.
Kompol Agus Sunandar, Kasat Reskrim Polresta Solo, mengungkapkan bahwa proses penyelidikan telah dilakukan, termasuk pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP).
Kejadian dugaan penganiayaan ini terjadi pada Rabu (23/8) yang lalu. Pada saat itu, korban dipanggil ke Rektorat untuk memberikan klarifikasi terkait aksi propagandanya selama acara eksplor Ormawa (pengenalan organisasi mahasiswa).
Selama perjalanan dari Rektorat ke Fakultas MIPA, korban mengaku bahwa dia dipukul oleh YP dalam mobil. Setibanya di Fakultas MIPA, korban mengklaim bahwa dia kembali dianiaya oleh YP.
Baca Juga: Tiga Remaja Tewas Tenggelam di Bekas Tambang Batu Banyumas, Polisi: Sudah dalam Keadaan Terapung...
Korban menyatakan bahwa selama penganiayaan di Fakultas MIPA, ada seorang satpam yang menjadi saksi atas kejadian tersebut.
Namun, menurut kesaksian korban, satpam tersebut tidak memberikan respons.
Menghadapi insiden ini, korban telah melaporkannya ke Mapolresta Solo.
Selain itu, korban mengaku telah merekam percakapan dengan YP saat ancaman terjadi. Rekaman ini kemudian diserahkan sebagai bukti.
Selain itu, korban juga menjalani pemeriksaan visum di rumah sakit.
Sebelumnya, Dekan Fakultas MIPA, Drs. Harjana, telah menjelaskan bahwa pihak Dekanat telah melakukan klarifikasi dengan terduga pelaku.
Baca Juga: Jabatan Gubernur Jawa Barat Berakhir, Kang Emil: Kita Akan Move On!
"Betul telah terjadi kekerasan kepada salah satu mahasiswa FMIPA yang dilakukan oleh driver FMIPA yakni Y. Dari hasil klarifikasi menyatakan jika ada tindak kekerasan karena persoalan pribadi, tapi (persoalan) apa kita tidak tahu," ungkap Harjana di Gedung A Fakultas MIPA UNS, Kamis (24/8).
Pihaknya juga menyatakan bahwa tindak kekerasan tersebut dipicu oleh masalah pribadi.
Artikel Terkait
Bertemu dengan Ribuan Pendukung, Ganjar Pranowo: Relawan Tidak Boleh Seperti Tarzan
Jabatan Gubernur Jawa Barat Berakhir, Kang Emil: Kita Akan Move On!
Tiga Remaja Tewas Tenggelam di Bekas Tambang Batu Banyumas, Polisi: Sudah dalam Keadaan Terapung...