PITUTUR.id - Saat anak Anda marah pada Anda, apa yang Anda rasakan? Mungkin Anda merasa kesal, sedih, atau bahkan bersalah.
Mungkin Anda berpikir bahwa Anda telah gagal sebagai orang tua, atau bahwa anak Anda tidak menghargai semua yang telah Anda lakukan untuknya.
Mungkin Anda ingin membalas kemarahan anak Anda dengan kemarahan juga, atau menarik diri dari situasi tersebut.
Namun, para ahli psikologi anak mengatakan bahwa kemarahan anak Anda bukanlah hal yang harus ditakuti atau dihindari.
Justru sebaliknya, kemarahan anak Anda bisa menjadi kesempatan untuk memperbaiki hubungan Anda dengannya, asalkan Anda menangani situasi tersebut dengan bijak dan empati.
Baca Juga: Manfaat Waktu Makan Bersama Keluarga untuk Kesehatan dan Kedekatan Anak Anda
Menurut Dr. Laura Markham, seorang psikolog klinis dan penulis buku Peaceful Parent, Happy Kids, kemarahan adalah emosi yang alami dan sehat.
Kemarahan menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam diri anak, baik itu rasa sakit, ketakutan, kekecewaan, atau frustrasi. Kemarahan juga merupakan cara anak untuk mengungkapkan kebutuhan dan perasaannya kepada orang lain.
"Kemarahan adalah sinyal bahwa ada sesuatu yang perlu diperhatikan dan diselesaikan," kata Dr. Markham. "Kemarahan adalah cara anak untuk mengatakan 'Aku butuh bantuanmu'."
Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita tidak boleh mengabaikan atau mengecilkan kemarahan anak kita. Kita juga tidak boleh menghukum atau mengkritik anak kita karena marah.
Hal-hal ini hanya akan membuat anak kita merasa tidak didengar, tidak dimengerti, dan tidak dicintai. Akibatnya, anak kita akan semakin marah, atau bahkan menutup diri dari kita.
Sebaliknya, kita harus mendekati anak kita dengan sikap terbuka dan penuh kasih sayang. Kita harus mencoba memahami apa yang menjadi penyebab kemarahan anak kita, dan bagaimana kita bisa membantu mereka mengatasi masalahnya.
Baca Juga: Anak-anak yang Aktif, Anak-anak yang Bahagia
Kita harus mendengarkan dengan aktif apa yang ingin dikatakan anak kita, tanpa menyela atau menyalahkan mereka. Kita harus mengakui dan menghormati perasaan mereka, tanpa menilai atau mengejek mereka.
Artikel Terkait
Pacu Jalur, Tradisi Mendayung yang Menjadi Kebanggaan Kuansing
Cinta Ibu, Cinta Ayah, Cinta Anak
Ayah Sibuk Cari Cuan dan Jauh dari Anak? Ini Dampaknya terhadap Perkembangan Buah Hati
Anak-anak yang Aktif, Anak-anak yang Bahagia
Cara Mudah dan Efektif untuk Menjaga Kesehatan Fisik, Mental, dan Emosional Anak Anda