PITUTUR.id - Bos Tesla dan pemilik X, Elon Musk, menuai kontroversi setelah menyatakan dukungan terhadap Israel dalam melawan Hamas.
Pernyataan ini muncul dalam percakapannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 27 November 2023.
Musk menyatakan setuju dengan pandangan Netanyahu bahwa Israel perlu menghancurkan Hamas.
Baca Juga: Nasib Gal Gadot Setelah Film Propaganda Israelnya Sepi Penonton, Jadi Bahan Hujatan
Tentu saja apa yang diutarakan oelh Elon Musk ini tak sejalan dengan beberapa waktu lalu tentang cuitannya yang berjanji akan merestorasi Internet di Gaza.
Sontak saja karena hal ini banyak warganet terutama Indonesia mengecam keras apa yang dilakukan oleh pemilik X tersebut.
Akhirnya karena cuitannya tersebut banyak orang saat ini tengah ingin melakukan aksi boikot untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan memboikot aplikasi sosial media buatannya yakni X.
Baca Juga: Air Mineral VIT Terkena Imbas Boikot Produk Pro Israel, Masyarakat Cari Penggantinya
Akan tetapi cuitan Musk di platform X memicu reaksi pro dan kontra, dengan beberapa orang mendukung boikot X sebagai respons terhadap pendiriannya, sementara yang lain menolaknya, khawatir bahwa boikot dapat memperkuat propaganda pro-Israel di media sosial.
Warganet sangat menyayangkan bahwa Elon tidak bisa objektif dalam hal ini sebab penyerangan yang dilakukan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu adalah serangan balasan atas Israel yang terlebih dahulu menyerang Gaza.
Dalam momen kunjungan itu, Musk dibawa ke Kfar Azza oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Tempat tersebut merupakan salah satu kibbutz yang diserang pada 7 Oktober lalu. Kibbutz adalah rumah Abigail Edan, seorang anak berkewarganegaraan ganda Amerika, yang berusia empat tahun. Anak tersebut diculik oleh kelompok militan dan dibebaskan pada akhir pekan lalu.
Setelah kunjungannya ke Israel ini rupanya Elon juga mendapatkan undangan dari pejabat Hamas yakni Osama Hamdan untuk mengunjungi Gaza.