PITUTUR.Id - Aksi boikot terhadap Grab, perusahaan transportasi online terbesar di Asia Tenggara, telah berdampak pada para driver ojol Grab Indonesia.
Mereka mengeluhkan sepi orderan dan pendapatan yang menurun drastis.
Aksi boikot ini dipicu oleh unggahan istri Founder Grab, Chloe Tong, yang menunjukkan dukungan terhadap Israel dalam konfliknya dengan Palestina.
Baca Juga: Menyambut Hari Pahlawan, Ini Kumpulan Contoh Puisi yang Penuh Makna
Iya juga mengunggah foto dirinya mengenakan baju bertuliskan “I Stand With Israel” di akun Instagram pribadinya.
Unggahan ini mendapat kecaman dari banyak netizen, terutama dari negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Malaysia.
Netizen pun ramai-ramai menyerukan boikot terhadap Grab dengan berbagai cara, seperti menghapus aplikasi Grab, mengganti aplikasi transportasi online lain, atau menolak menggunakan jasa Grab.
Baca Juga: Kampanye Boikot Produk Pro Israel Semakin Gencar, Bagaimana Harga Sahamnya?
Salah seorang driver ojol Grab Indonesia, Firman Syah, mengatakan bahwa orderan sepi banget dan semua driver Grab Indonesia merasakan hal yang sama.
“Pantesan saya ngegrab orderan sepi banget, dan semua driver pada ngeluh orderan sepi,” kata Firman.
Firman mengaku bahwa pendapatannya per hari turun hingga 50 persen akibat aksi boikot ini.
Baca Juga: Anies Baswedan Pimpin Aksi Bela Palestina: Occupation No More!
Ia mengatakan bahwa ia harus bekerja lebih keras dan lebih lama untuk mencari orderan.
“Biasanya saya bisa dapet 20 orderan sehari, sekarang paling cuma 10. Itu juga harus keliling-keliling cari orderan, kadang sampe sore baru dapet,” ujar Firman.
Artikel Selanjutnya
Dibom Kritikan dan Boikot, Unilever Diduga Dukung Israel dan LGBT
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Artikel Terkait
Dibom Kritikan dan Boikot, Unilever Diduga Dukung Israel dan LGBT
Ternyata Anthony Tan Pendiri Grab Masuk dalam Deretan Orang Terkaya di Singapura, Segini Kekayaannya
Warga Surabaya Kini Bisa Berobat Kapan Saja, 63 Puskesmas Siap Layani Pasien 24 Jam
Ramai Ajakan Boikot, McD dan Starbucks Tutup Saat Ribuan Massa Gelar Aksi Bela Palestina di Monas