PITUTUR.id - Perayaan hari raya besar Idul Adha, memang sangat dinanti-nanti oleh umat muslim di seluruh dunia.
Idul Adha merupakan hari raya besar kedua bagi umat muslim di seluruh dunia, dengan menyembelih hewan atas perintah Allah SWT.
Untuk menunaikan Idul Adha, umat muslim menyembelih hewan ternak, seperti kambing, sapi, dan unta.
Daging yang telah disembelih kemudian diberikan kepada masyarakat sekitar, terutama warga fakir dan miskin.
Namun, terdapat perbedaan signifikan dari daging dari penyembelihan kurban hari raya Idul Adha.
Rasa dan tekstur daging kurban sangatlah berbeda dengan daging yang berada di restoran-restoran steak.
Ada alasannya, mengapa daging kurban di hari raya memiliki tekstur yang keras dan alot dibandingkan daging supermarket.
Alasan terkuatnya ialah, daging kurban yang telah dipotong dibiarkan tergeletak tanpa ada penanganan lanjut untuk mengondisikan kualitas dagingnya.
Setelah dipotong, para pemotong daging meletakkan di atas karung atau terpal untuk dipotong secara kecil-kecil.
Baca Juga: Tumbler Corkcicle Kenapa Mahal? Cek Rekomendasi Merk Lainnya
Kemudian, mereka memasukkan ke dalam kresek dan membagikannya kepada orang-orang.
Daging yang telah terpotong, terkontaminasi dengan udara sehingga membuat kondisi daging menjadi berubah dan tidak fresh.
Lalu, kondisi sapi yang menjadi kurban. Sapi yang dikurbankan memiliki kondisi yang biasa saja, serta mendapat penanganan kurang spesial dari pemilik.
Artikel Terkait
Yuk Kulineran! Ini 5 Soto Enak di Bangkalan yaang Wajib Dicoba, Kuah Segar dan Aroma Sedap Menggoda
7 Tempat Makan Bakso Populer di Pameksasan, Harga Miring Kualitas Tiada Tanding
Rekomendasi 5 Mie Ayam Enak di Pamekasan, Ada yang Sudah Jadi Favorit Warga Lokal Worh It Dicoba!
4 Tempat Makan Sate di Bangkaan, Rasanya Autentik Lezat Menggoda Lidah dan Perut Pengunjung
Tips dan Trik agar Daging Kurban Idul Adha Jadi Lebar dan Besar, Semakin Enak dalam Menikmati Perayaan Ied!