Fakta Mengejutkan di Balik Gaya Hidup Karyawan SCBD yang Disorot Mewah: Tidak Seindah yang Terlihat

PITUTUR.id – Selalu menjadi sorotan hangat, Sudirman Central Business District (SCBD) merupakan kawasan bisnis elit di Jakarta yang menjadi tempat berkantor bagi banyak pekerja muda berbakat.

Di sini, tidak hanya prestasi kerja yang dikejar, tetapi juga penampilan yang menarik.

Istilah 'Mbak-mbak SCBD' bahkan sempat ramai jadi perbincangan gara-gara selalu tampil dengan outfit kerja yang mewah dan harganya selangit.

Dari ujung rambut sampai ujung kaki, barang-barang bermerek dengan harga jutaan menempel di badan.

Baca Juga: Tumbler, Kini Menjadi Barang yang Digandrungi Kalangan Anak Muda: Tren Gaya Hidup atau Gerakan Peduli Lingkungan?

Hampir yang dikenakan merupakan barang branded dan mahal. Mulai dari sepatu, tas, botol minum, pakaian, hingga ikat pinggang, yang tidak lepas dari sorotan.

Namun, dibalik kemewahan yang terlihat, ternyata ada fakta-fakta mengejutkan tentang gaya hidup karyawan SCBD yang jarang diketahui publik.

1. Banyak yang Terperangkap dalam Hutang Konsumtif

Meskipun tampak mampu membeli barang-barang mewah, nyatanya banyak karyawan SCBD yang terperangkap dalam utang konsumtif untuk tampil mewah.

Hal ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuan finansial. Banyak karyawan SCBD yang merasa harus mengikuti standar penampilan yang ditetapkan oleh lingkungan kerja mereka.

Baca Juga: Pantesan Karyawan SCBD Memilih Corkcicle, Ternyata Botol Viral ini Punya Makna di Balik Warnanya yang Menarik

Mereka merasa harus memiliki barang-barang bermerek untuk menunjukkan status sosial dan kesuksesan mereka.

Padahal, hal tersebut tidak selalu dibutuhkan dan tidak memberikan nilai tambah bagi kualitas kerja mereka.

2. Banyak yang Mengorbankan Kesehatan dan Waktu Bersama Keluarga