Mona Lisa Mahakarya Leonardo da Vinci Kembali Diserang oleh Para Pengunjuk Rasa di Museum Louvre, Paris

Photo Author
- Senin, 29 Januari 2024 | 12:11 WIB
Pengunjuk rasa melemparkan sup ke lukisan mona lisa. Sumber: Tangkapan layar YouTube The Guardian (Shefia Salsabila)
Pengunjuk rasa melemparkan sup ke lukisan mona lisa. Sumber: Tangkapan layar YouTube The Guardian (Shefia Salsabila)

PITUTUR.id - Dua pengunjuk rasa lingkungan memicu kehebohan di Louvre, Paris, dengan melempar sup ke arah lukisan Mona Lisa. (28/1)

Menurut Informasi, mereka menyerukan "healthy and sustainable food” sambil mengklaim bahwa sistem pertanian sakit dan petani berjuang.

Lukisan ikonik tersebut tidak rusak, namun video merekam aksi pengunjuk rasa membuka jaket dengan slogan kelompok aktivis Riposte Alimentaire atau Food Response.

Baca Juga: Aksi Brutal Polisi Prancis Terhadap Pengunjuk Rasa Palestina!

Insiden ini merupakan bagian dari serentetan protes global terhadap karya seni, di mana aktivis

menggunakan tindakan ekstrem untuk menyoroti isu-isu lingkungan dan ketidakpuasan terhadap sistem pertanian.

Polisi Paris segera menangkap kedua aktivis setelah kejadian itu.

Riposte Alimentaire adalah bagian dari gerakan A22 yang melibatkan kelompok-kelompok protes di 12 negara, termasuk Just Stop Oil.

Baca Juga: Gak Habis Pikir! Ibu yang Sewa Rumah ini Pindah, tapi Barang-barang Pemiliknya Malah dibawa Kabur Semua!

Para petani Prancis juga telah melakukan protes untuk menuntut upah, pajak, dan regulasi yang lebih baik.

Kejadian ini menyoroti tantangan keamanan di galeri seni terkemuka, dengan pengawasan ketat pada

tas sebagai respons terhadap serangkaian serangan terhadap lukisan dalam beberapa tahun terakhir.

Mona Lisa sendiri dilindungi oleh kaca antipeluru sejak serangan pada tahun 1956.

Baca Juga: Viral! Ombak Besar Menghantam Pos Angkatan Darat Amerika di Pasifik Selatan, Kru Militer Terpaksa di Evakuasi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Pramuhita Mubdi

Sumber: theguardian.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X