PITUTUR.id - Rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa, berada dalam serangan hebat ketika militer Israel mengepung kompleks rumah sakit tersebut.
Pejabat kesehatan Palestina melaporkan bahwa bayi-bayi dalam inkubator berjuang untuk hidup mereka sementara Israel melakukan pengepungan terhadap kompleks rumah sakit tersebut.
Muhammad Abu Salmiya, direktur Rumah Sakit Al-Shifa, dilansir dari Al Jazeera pada hari Sabtu bahwa mereka hanya beberapa menit lagi dari kematian yang tak terelakkan.
Operasi di rumah sakit itu terpaksa dihentikan setelah kehabisan daya dan bahan bakar.
Abu Salmiya menyatakan bahwa bangunan Al-Shifa menjadi target, dan setiap orang yang bergerak di dalam kompleks rumah sakit diserang oleh penembak jitu Israel.
Ia menambahkan, "Anggota kru medis yang mencoba mencapai inkubator untuk membantu bayi-bayi yang lahir di dalamnya ditembak dan tewas. Kami kehilangan seorang bayi dalam inkubator, juga kehilangan seorang pemuda di unit perawatan intensif."
Youssef Abu al-Reesh, Wakil Menteri Kesehatan Gaza, yang berada di dalam Rumah Sakit Al-Shifa, mengatakan bahwa semua generator dan sumber daya listrik mati.
Baca Juga: Boikot Produk Terkait Israel: Aksi di Berbagai Negara
"Ada 39 bayi yang baru lahir di dalam inkubator, dan bayi-bayi itu berjuang melawan kematian," tambahnya.
Dokter Tanpa Batas (MSF), atau Medecins Sans Frontieres, mengonfirmasi situasi tersebut, menyatakan bahwa orang ditembak saat mencoba keluar dari Rumah Sakit Al-Shifa.
Meskipun demikian, tentara Israel menolak klaim tersebut, menyebutnya sebagai informasi yang salah.
Sementara itu, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan tank-tank Israel berada hanya 20 meter dari Rumah Sakit Al-Quds.
Mereka melaporkan tembakan langsung ke rumah sakit, menyebabkan kepanikan dan ketakutan di antara para pengungsi.
Artikel Terkait
Apa Dampak Fatwa MUI Terhadap Produk-Produk Pendukung Israel di Indonesia?
Arab Saudi Kecam Agresi Israel di Gaza, MBS: Kami Dukung Hak Palestina
Macron Desak Israel Setop Kekerasan, Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
MUI: Haram Beli Produk yang Mendukung Agresi Israel, Termasuk Unilever?
Fun Fact: Unilever, Perusahaan Multinasional asal Belanda, Bukan Produk Israel?
MUI Haramkan Beli Produk Pendukung Israel, Apa Saja Daftarnya?
Unilever, Perusahaan Multinasional asal Belanda, Bukan Produk Israel: MUI Tetap Seruan Boikot
Fatwa MUI Haram Beli Produk dari Pendukung Israel Menarik Perhatian Media Internasional
Boikot Produk Terkait Israel: Aksi di Berbagai Negara
Bayi-Bayi Prematur di RS Al-Shifa Gaza Palestina Terancam Meninggal di Inkubator Akibat Pengepungan Israel