PITUTUR.id - Pasukan Israel mengepung rumah sakit terbesar di Gaza, RS Al-Shifa dan tragisnya bayi-bayi yang lahir prematur di sana terancam tewas dalam inkubator.
Sebanyak 39 bayi prematur yang terhubung ke inkubator berisiko meninggal karena aliran listrik padam, yang mengakibatkan terputusnya pasokan oksigen bagi mereka.
Informasi ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, yang menyatakan bahwa upaya penyuplai oksigen secara manual sedang dilakukan oleh staf RS Al-Shifa.
Baca Juga: Kisah Haru Anak-anak Palestina yang Menghargai Ayah Pejuang di Hari Ayah Nasional
Namun, pejabat kesehatan menyampaikan bahwa bayi-bayi ini dapat menghembuskan napas terakhir dalam hitungan jam.
Jet tempur dan tank Israel telah menyerang area sekitar rumah sakit selama lebih dari 12 jam tanpa henti.
Pada hari Sabtu (11/11/2023), roket menghantam halaman rumah sakit dan memicu kebakaran. Kejadian ini terjadi setelah terjadi pemadaman listrik total.
Baca Juga: Boikot Produk Terkait Israel: Aksi di Berbagai Negara
Munir al-Bursh, direktur di Kementerian Kesehatan Palestina, menjelaskan bahwa pemadaman listrik telah menyebabkan kematian bayi prematur yang bergantung pada inkubator.
Dia menambahkan bahwa semakin banyak bayi dan pasien yang memerlukan alat bantu hidup akan kehilangan nyawa setiap jam jika pasokan listrik tidak segera pulih.
“Saluran listrik terputus dan generator berhenti beroperasi. Kami dikepung dan tidak bisa meninggalkan tempat kami,” ujar al-Bursh kepada Aljazirah.
Baca Juga: MUI Haramkan Beli Produk Pendukung Israel, Apa Saja Daftarnya?
Direktur RS Al-Shifa, Muhammad Abu Salima, mengungkapkan bahwa kondisi di rumah sakit tersebut semakin memprihatinkan.
Tidak hanya aliran listrik yang terputus, tetapi juga kelangkaan air, bahan bakar, dan koneksi internet.
Artikel Terkait
MUI Larang Umat Islam Beli Produk Dukung Israel, Ini Daftar Produk di Indonesia Jadi Target Boikot
Apa Dampak Fatwa MUI Terhadap Produk-Produk Pendukung Israel di Indonesia?
Arab Saudi Kecam Agresi Israel di Gaza, MBS: Kami Dukung Hak Palestina
Macron Desak Israel Setop Kekerasan, Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
MUI: Haram Beli Produk yang Mendukung Agresi Israel, Termasuk Unilever?
Fun Fact: Unilever, Perusahaan Multinasional asal Belanda, Bukan Produk Israel?
MUI Haramkan Beli Produk Pendukung Israel, Apa Saja Daftarnya?
Unilever, Perusahaan Multinasional asal Belanda, Bukan Produk Israel: MUI Tetap Seruan Boikot
Fatwa MUI Haram Beli Produk dari Pendukung Israel Menarik Perhatian Media Internasional
Boikot Produk Terkait Israel: Aksi di Berbagai Negara