Biadab! Skandal Perundungan di SD Yuwati Bhakti Sukabumi: Guru-Guru Kompak Terlibat dalam Kekejaman Terhadap Siswa

Photo Author
- Minggu, 10 Desember 2023 | 11:19 WIB
SD Yuwati Bhakti Sukabumi diduga mengirim pesan broadcast ke orangtua siswa agar tak merespons pemberitaan kasus perundungan di sekolah tersebut. (Kolase Twitter @PartaiSocmed dan Instagram @kampusyuwatibhakti)
SD Yuwati Bhakti Sukabumi diduga mengirim pesan broadcast ke orangtua siswa agar tak merespons pemberitaan kasus perundungan di sekolah tersebut. (Kolase Twitter @PartaiSocmed dan Instagram @kampusyuwatibhakti)

PITUTUR.id - Perundungan di SD Yuwati Bhakti Sukabumi bukanlah sekadar badai, melainkan gurun es yang membekukan hati dan raga seorang siswa bernama Leon dari guru pengajar.

Puncak dari skandal ini terjadi ketika kasus perundungan yang terjadi pada siswa, Leon mengungkap kebiadaban guru SD Yuwati Bhakti Sukabumi yang tersembunyi di balik dinding sekolah tersebut.

Ternyata, tidak hanya siswa yang terlibat, melainkan guru-guru SD Yuwati Bhakti Sukabumi yang turut terlibat dalam menyusun skenario untuk menutupi fakta skandal kejam ini.

Baca Juga: Apakah Oreo dan Biskuat Bagian Dari Israel? Selektif Dalam Memilih Produk Pada Gerakan Boikot

Semua dimulai dari kasus perundungan yang menimpa Leon, sebuah kenyataan pahit bahwa SD Yuwati Bhakti bukanlah tempat yang aman.

Sinyal tidak transparannya sekolah ini mulai mencuat melalui keluhan netizen di media sosial, terutama di Facebook SD Yuwati Bhakti.

Tangkapan layar kasus perundungan Leon dihamburkan di ruang publik oleh netizen, menciptakan gelombang dukungan dengan tagar #KeadilanuntukLeon dan flayer yang disebar oleh akun @Sukabumitoday.

Baca Juga: Kemendag: Harga MinyaKita Naik, Upaya Mengatasi Kelangkaan Minyak Goreng

Pihak sekolah, terutama admin yang bertanggung jawab mempublikasikan kegiatan sekolah di media sosial, memilih bungkam di hadapan sorotan tajam publik.

Lebih dari itu, situs web resmi SD Yuwati Bhakti ditutup, menambah nuansa kelam pada kasus ini dan menciptakan ketidakberanian untuk menghadapi konsekuensi dari kasus yang mencoreng citra sekolah.

Leon, seorang siswa berusia 12 tahun, menjadi korban perundungan sejak Desember 2022.

Baca Juga: 5 Fakta Penting Pizza Hut di Boikot, Penurunan Lebih Tajam dari Masa Pandemi Covid 19

Namun, kesengsaraan ini mencapai puncaknya pada Mei 2023 ketika Leon harus menjalani operasi akibat lengan kirinya yang patah.

Sang ayah baru menyadari bahwa ini bukanlah kecelakaan biasa pada Oktober 2023 dan memutuskan melaporkan kasus ini ke Polres Sukabumi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Pramuhita Mubdi

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X