5 Fakta Penting Pizza Hut di Boikot, Penurunan Lebih Tajam dari Masa Pandemi Covid 19

PITUTUR.id - Gerakan boikot produk yang pro Israel menggema sejak Bulan Oktober 2023, gerakan ini dibuat untuk memerangi Israel dan bentuk solidaritas terhadap Palestina. Terkena efek ini salah satunya Pizza Hut.

Pizza hut merek dagang asal Amerika ini terkena efek dari gerakan boikot produk Israel selama kurang lebih dua bulan ini, solidaritas terhadap Palestina sangat tinggi di kalangan masyarakat.

Dari gerakan boikot produk Israel dan solidaritas Palestina ini, Pitutur.id menghimpun beberapa fakta dari berbagai sumber terkait perusahaan Pizza Hut yang ada di Indonesia ini, berikut lima fakta terkait Pizza Hut:

Baca Juga: Apakah Oreo dan Biskuat Bagian Dari Israel? Selektif Dalam Memilih Produk Pada Gerakan Boikot

1. Penurunan Penjualan yang Tajam
Dalam dua bulan terakhir, penjualan Pizza Hut di Indonesia mengalami penurunan yang tajam sebagai dampak dari gerakan boikot.

PT Sarimelati Kencana Tbk, pemegang lisensi Pizza Hut, mengonfirmasi bahwa penurunan ini bahkan melebihi dampak pandemi COVID-19 pada tahun 2020.

2. Boikot Berkaitan dengan Konflik Israel-Palestina
Gerakan boikot ini bermula sejak awal Oktober 2023, seiring dengan eskalasi konflik Israel-Palestina.

Baca Juga: Gawat, Munculnya 6 Minyak Goreng dan Kopi di Situs Bdnaash Menjadi Perhatian Boikot Produk Israel Buat Kita Semua

Gerakan ini, diduga terafiliasi dengan Israel, menyasar berbagai merek, termasuk Pizza Hut, yang dianggap memiliki keterkaitan dengan Israel yang saat itu terlibat dalam konflik di Gaza dan Tepi Barat, Palestina.

3. Komitmen Solidaritas dengan Palestina
Corporate Secretary PT Sarimelati Kencana Tbk, Kurniadi Sulistyomo, menegaskan komitmen perusahaan terhadap solidaritas dengan Palestina.

Meskipun menggunakan merek dagang Pizza Hut dari Amerika Serikat, keputusan tersebut ditegaskan sebagai pertimbangan bisnis, bukan ideologis.

Baca Juga: Pemilik Wajah Bulat Jangan Risau, Ini 5 Rekomendasi Gaya Rambut yang Cocok Untuk Bentuk Wajah Bulat

Perusahaan juga menyumbangkan Rp 1 miliar sebagai dukungan nyata untuk rakyat Palestina.

4. Fatwa Haram dari MUI sebagai Pendorong Boikot
Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut memperkeras gerakan boikot dengan mengeluarkan fatwa haram terhadap produk-produk dari produsen yang terbukti mendukung agresi Israel.