PITUTUR.id - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Teknik Universitas Samudra (Unsam) menyerahkan mesin pencacah kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Langsa, Aceh.
Mesin pencacah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk UMKM yang bergerak di bidang pengolahan terasi dan kelapa.
Salah satu penerima bantuan mesin pencacah adalah Terasi Awaina, sebuah usaha rumahan yang berada di Gampong Simpang Lhee, Kecamatan Langsa Barat.
Baca Juga: 8 Mitos dan Fakta Seputar Menstruasi, Nomor 4 Tidak Perlu Khawatir
Usaha ini telah berjalan sejak tahun 2018 dan memproduksi terasi udang rebon yang diminati oleh masyarakat. Namun, selama ini proses pencetakan terasi masih dilakukan secara manual dan tradisional dengan menggunakan tangan.
Ketua Tim PKM Fakultas Teknik Unsam, Fajriani MSi, mengatakan bahwa mesin pencacah yang diberikan berupa alat "Screw Press Machine" sebagai pencetak terasi.
Alat ini dapat mempercepat proses pencetakan terasi dan menghasilkan cetakan terasi yang seragam ukurannya. Selain itu, alat ini juga dapat mengurangi resiko kontaminasi bakteri pada terasi.
Baca Juga: Cukup dengan Rp10 Ribu, Masyarakat Pamekasan Bisa Tebus Semb
"Kami berharap dengan adanya mesin pencacah ini, usaha terasi Awaina dapat meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produknya. Terasi merupakan salah satu bumbu masakan yang juga memiliki nilai gizi tinggi, sehingga kami ingin membantu usaha ini agar dapat berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar Fajriani.
Selain Terasi Awaina, Tim PKM Fakultas Teknik Unsam juga memberikan mesin pencacah kepada usaha pengolahan kelapa di Desa Pusong Kapal, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang.
Usaha ini merupakan salah satu mitra dari Tim PKM Dikti 2021 yang dipimpin oleh Dr Imam Hadi Sutrisno MSi.
Mesin pencacah yang diberikan berupa alat "Mesin Sedot Linot (Miseli)" yang dapat menghisap air kelapa dari tempurungnya. Alat ini dapat mempermudah proses pengambilan air kelapa yang biasanya dilakukan dengan cara diperas secara manual. Selain itu, alat ini juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan tempurung kelapa sebagai bahan bakar atau pupuk.
Baca Juga: Sebaiknya Jangan Gegabah, Kenali 4 Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan
"Kami ingin membantu usaha pengolahan kelapa ini agar dapat menghemat biaya operasional dan meningkatkan nilai tambah produknya. Air kelapa merupakan salah satu minuman sehat yang banyak dicari oleh konsumen, sehingga kami berharap usaha ini dapat memenuhi permintaan pasar dengan lebih baik," kata Imam Hadi.
Artikel Terkait
Panji Sakti: Menyanyikan Cinta Ilahi dengan Suara dan Puisi
8 Mitos dan Fakta Seputar Menstruasi, Nomor 4 Tidak Perlu Khawatir
Cukup dengan Rp10 Ribu, Masyarakat Pamekasan Bisa Tebus Semb
Sebaiknya Jangan Gegabah, Kenali 4 Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan
Dari Udara, Australia dan Indonesia Pererat Persahabatan Lewat Cara Ini