PITUTUR.Id - Dalam Perayaan HUT Republik Indonesia (RI) ke-79, BRI menyelenggarakan sebuah bazar UMKM dalam acara "BRILiaN Independence Week 2024" yang berlangsung pada 16 Agustus 2024.
Wiyono, salah satu pelaku UMKM yang ikut serta dalam bazar tersebut mewakili kelompok petani kelengkeng dari Desa Sugihan, Tuban, Jawa Timur. Klaster ini telah dikenal sebagai klaster yang berprestasi dalam mengembangkan pertanian kelengkeng New Kristal, sehingga saat ini nama desanya pun dikenal karena kelengkeng kristalnya.
Kelompok petani kelengkeng ini terdiri dari sekitar 90 petani yang mengelola lahan perkebunan kelengkeng seluas 30 hektar.
Baca Juga: BRI Dukung Net Zero Emission 2050, Laksanakan Serangkaian Program Lingkungan
Para petani ini juga telah berinovasi dalam bercocok tanam dan memastikan bahwa kelengkeng yang ditanam dapat dipanen secara terus-menerus, berbeda dengan tanaman jagung, cabai, dan kacang yang mereka tanam sebelumnya dan memerlukan penanaman kembali setelah setiap panen.
Pada tahun 2000 lalu, guna menarik pengunjung kelompok petani kelengkeng membangun agro wisata kelengkeng. Selain itu, untuk meningkatkan hasil produksi kelengkeng, para petani ini juga mendapatkan dukungan modal usaha dari BRI.
"Kami bekerja sama dengan BRI berkat kerja keras dan dukungan BRI yang sangat mendorong perkembangan sektor agro. BRI memberikan pinjaman dengan suku bunga yang rendah, yang sangat meringankan beban petani, terutama dalam hal permodalan karena kelengkeng memerlukan modal yang besar," ujarnya.
Baca Juga: Tiga Tahun Holding Ultra Mikro, BRI Group Capai 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Guna memenuhi permintaan pasar, kelompok petani Kelengkeng Desa Sugihan saat ini terus mengembangkan kelengkeng jenis New Kristal, yang ditanam di dataran rendah juga memiliki keunggulan dapat berbuah tanpa mengenal musim dan daging yang tebal.
Pemberdayaan Klaster Usaha ini merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha dalam satu wilayah, sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.
Kini, hingga akhir Juli 2024 tercatat BRI telah memiliki 31.488 klaster usaha yang tergabung dalam program Klasterku Hidupku. BRI juga telah menyelenggarakan 2.184 pelatihan dalam program Klasterku Hidupku tersebut.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa program Klasterku Hidupku merupakan salah satu bentuk strategi yang mengutamakan pemberdayaan. "Secara umum, strategi bisnis mikro BRI di 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi," ungkap Supari.
Artikel Terkait
Turba, Cagub Risma Bahas Isu Sosial di Lamongan: Fokus Penanganan ODGJ Dengan Jiwa Kemanusiaan
Ciye! Pasangan Beda 9 Tahun di Kaltim Ini Mendadak Viral Usai Ketahuan Netizen: Dulu Panggil Guru, Sekarang Manggil Sayang
Tiga Tahun Holding Ultra Mikro, BRI Group Capai 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
BRI Dukung Net Zero Emission 2050, Laksanakan Serangkaian Program Lingkungan