PITUTUR.id - World Health Organization (WHO) mendefinisikan Alzheimer sebagai bentuk umum dari demensia, suatu kondisi yang memengaruhi fungsi otak, terutama memori.
Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang progresif, yang berarti gejalanya memburuk seiring berjalannya waktu.
Sebuah penelitian baru-baru ini mengejutkan dunia kesehatan dengan menunjukkan bahwa Alzheimer bisa menular antara manusia. (29/1)
Baca Juga: Kamu Perlu Tahu Bukan Hanya Sakura, Berikut 5 Bunga yang Mekar Saat Musim Semi di Jepang!
Studi tersebut menemukan setidaknya lima orang yang diduga 'tertular' penyakit tersebut melalui perawatan hormon yang kini sudah dilarang.
Pasien-pasien ini sebelumnya diinjeksi dengan hormon pertumbuhan yang ternyata mengandung protein beracun amyloid-beta atau prion.
Pada tahun 1958-1985, anak-anak yang mengalami pertumbuhan terhambat di Inggris dan AS diobati
dengan hormon dari jenazah untuk meningkatkan tinggi badan.
Kelima pasien ini kemudian menderita varian langka Alzheimer pada usia dini akibat terpapar prion tersebut.
Para peneliti menyatakan bahwa risiko penularan Alzheimer juga dapat terjadi melalui prosedur medis
dan bedah lainnya, karena prion dapat bertahan dari metode sterilisasi rumah sakit.
Profesor John Collinge dari University College London menekankan pentingnya tindakan pencegahan untuk menghindari penularan tidak sengaja di masa depan.
Meskipun risikonya dianggap kecil, penelitian ini mengungkapkan dinamika baru dalam pemahaman Alzheimer.