Dari Overdosis ke Relawan: Kisah Inspiratif Rani di Hari Kesadaran Overdosis Internasional

Photo Author
- Kamis, 31 Agustus 2023 | 16:17 WIB
ilustrasi (Pitutur.id)
ilustrasi (Pitutur.id)
PITUTUR.Id - Tanggal 31 Agustus diperingati sebagai Hari Kesadaran Overdosis Internasional. Hari ini diprakarsai oleh Sally J Finn di The Salvation Army di St Kilda, Melbourne pada tahun 2001.

Mereka ingin meningkatkan kesadaran bahaya overdosis sekaligus memperingati mereka yang meninggal karena overdosis obat-obatan.

Salah satu orang yang terlibat dalam peringatan hari ini adalah Rani, seorang mantan pengguna narkoba yang kini menjadi relawan di Yayasan Lentera Jakarta, sebuah organisasi yang memberikan bantuan dan dukungan kepada pengguna narkoba dan keluarganya.
 

Rani mengatakan bahwa ia pernah mengalami overdosis ketika ia masih aktif menggunakan heroin.

“Saat itu saya sedang bersama teman-teman di sebuah rumah kosong. Kami membeli heroin dari seseorang yang tidak kami kenal. Kami tidak tahu dosisnya berapa, tapi kami pikir biasa saja" ucap Rani

"Kami suntikkan ke pembuluh darah kami dan tidak lama kemudian saya merasa pusing, mual, dan sesak napas. Saya tidak sadar apa yang terjadi selanjutnya, tapi katanya teman-teman saya panik dan membawa saya ke rumah sakit terdekat,” cerita Rani.
 
Baca Juga: Mengapa Membaca Surat Al-Kahfi dan Surat Lainnya di Malam Jumat? Ini Penjelasan Pakar Ilmu Alquran

Rani mengaku beruntung karena nyawanya masih bisa diselamatkan. Ia mendapat perawatan intensif di rumah sakit selama beberapa hari.

Setelah itu, ia memutuskan untuk berhenti menggunakan narkoba dan mencari bantuan dari Yayasan Lentera Jakarta.

“Di sana saya mendapat konseling, terapi, dan dukungan dari para relawan dan mantan pengguna narkoba lainnya. Saya juga belajar banyak tentang bahaya overdosis dan cara mencegahnya," cetus dia
 
Baca Juga: Faber-Castell Indonesia Buka Lowongan Kerja! Intip Syarat dan Ketentuannya

"Saya sadar bahwa overdosis bisa menimpa siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Saya tidak mau mengulangi kesalahan saya lagi,” ujar Rani.

Rani kini menjadi salah satu relawan aktif di Yayasan Lentera Jakarta.

Ia sering melakukan sosialisasi dan edukasi tentang overdosis kepada pengguna narkoba dan masyarakat umum.
 
Baca Juga: Beasiswa Fakultas Kedokteran di President University Telah Dibuka! Simak Syarat dan Ketentuannya

Ia juga membantu menyediakan nalokson, sebuah obat penawar overdosis opioid, kepada pengguna narkoba yang membutuhkannya.

“Nalokson itu bisa menyelamatkan nyawa seseorang yang overdosis opioid seperti heroin atau fentanil. Obat ini bisa disuntikkan ke otot atau hidung seseorang yang mengalami overdosis untuk mengembalikan pernapasannya," papar dia

"Tapi obat ini harus diberikan secepat mungkin, karena overdosis bisa menyebabkan kematian dalam hitungan menit,” jelas Rani.
 
Baca Juga: Tim Pemadam Kebakaran Bandara Juanda Berlomba Tunjukkan Keterampilan di ARFF Challenge 2023

Rani berharap bahwa dengan adanya Hari Kesadaran Overdosis Internasional, masyarakat bisa lebih peduli dan berempati kepada pengguna narkoba dan keluarganya.

Ia juga berharap bahwa pemerintah bisa memberikan akses yang mudah dan terjangkau kepada nalokson dan layanan kesehatan lainnya bagi pengguna narkoba.

“Saya percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup lebih baik. Saya juga percaya bahwa overdosis bisa dicegah dan ditangani dengan cara yang tepat. Saya berharap bahwa suatu hari nanti tidak ada lagi orang yang meninggal karena overdosis,” tutur Rani.
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muchlis Pitutur

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cara Baru Melawan Obesitas dengan Material Nano

Jumat, 6 Oktober 2023 | 16:17 WIB

Diagnosis Mati Otak: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Kamis, 5 Oktober 2023 | 16:31 WIB

Terpopuler

X