"Sudah ada contoh di Bangkalan ini, pendahulu kita selaku pimpinan daerah di Kabupaten Bangkalan yang sama (terjerat kasus hukum karena main politik uang saat berkontestasi)," jelasnya.
Mathur, karena itu, mengajak semua pihak, termasuk pasangan calon lainnya, untuk berkompetisi secara sehat dan memilih sesuai hati nurani tanpa menggunakan politik uang.
Ia percaya bahwa dengan cara ini, akan terpilih pemimpin yang bermartabat dan bersih.
"Mari kita berdemokrasi, mari kita berpilkada, mari kita pilih sesuai dengan hati nurani, tanpa menggunakan politik uang."
"Di situ nantinya akan terlahir, akan terpilih seorang pemimpin yang bermartabat, yang bersih dan akan menjalankan pemerintahan yang bersih pula," tambah Mathur.
Selain itu, Mathur juga menyampaikan, masa kampanye dua bulan ke depan ini sangat singkat.
Karena itu, ia berharap KPU serta Bawaslu sudah merencanakan sosialisasi Pilkada dengan baik agar masyarakat di pelosok desa mengetahui tanggal pelaksanaan Pilkada.
"Mudah-mudahan KPU sudah merencanakan, Bawaslu juga sudah merencanakan, sosialisasi Pilkada ini harus lebih digalakkan agar masyarakat kita di pelosok desa tahu bahwa pada tanggal 27 November 2024, kita menyelenggarakan pesta demokrasi 5 tahunan di Kabupaten Bangkalan," katanya.
Mathur mengajak seluruh elemen masyarakat, media, LSM, dan pegiat demokrasi untuk menyampaikan dan menggaungkan pentingnya menggunakan hak pilih sesuai hati nurani pada tanggal 27 November 2024 mendatang.
"Mari kita sampaikan, mari kita gaungkan bahwa tanggal 27 November 2024, kita akan datang ke TPS untuk menggunakan hak pilih kita sesuai dengan hati nurani," tutup Mathur
Artikel Terkait
Laga Play Of Internal Askab Bangkalan, Tiga Tim Akademi Sepak Bola Unjuk Kebolehan.
Perkuat Ekonomi Kerakyatan, BRI Perluas Jangkauan Akses KUR
Aktif Dalam Pemberdayaan UMKM, BRI Terima Penghargaan Community Empowerment & Development Pada Anugerah ESG Republika 2024