PITUTUR.id - Bagi sebagian orang, membatik mungkin terasa mudah dan menyenangkan.
Namun, bagaimana jika membatik dilakukan oleh orang yang tidak bisa melihat?
Apakah mereka bisa menghasilkan karya batik yang indah dan berkualitas?
Baca Juga: Membangun Generasi Milenial yang Berkarakter Pahlawan: 5 Tips Mudah yang Bisa Dilakukan di Rumah
Itulah tantangan yang dihadapi oleh para tunanetra yang mengikuti program Pejuang Anak Bangsa dari Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).
Program ini bertujuan untuk memberdayakan para tunanetra agar bisa mandiri dan berkontribusi bagi masyarakat.
Salah satu bentuk program Pejuang Anak Bangsa adalah Rumah Belajar Batik, yang merupakan tempat pelatihan membatik khusus untuk tunanetra.
Baca Juga: Game Edukasi Surabaya Mengatasi Bullying di Sekolah dengan Pembelajaran Menyenangkan, Apa saja ?
Di sini, para tunanetra belajar tentang segala hal yang berkaitan dengan batik, mulai dari desain, motif, hingga pewarnaan.
Salah satu Rumah Belajar Batik yang didirikan oleh YCAB adalah Rumah Belajar Batik Bojong Bata, yang berlokasi di Jawa Barat.
Rumah Belajar Batik ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi para tunanetra untuk mengembangkan bakat dan kreativitas mereka dalam bidang batik.
Baca Juga: Sekolah di Era Digital: Tantangan dan Peluang dalam Memberikan Pendidikan yang Berkualitas
Bayu, salah satu peserta Rumah Belajar Batik, mengaku senang dan bersemangat mengikuti program ini.
Ia berharap bisa menjadi pebatik yang handal dan bisa mencari nafkah dari hasil karyanya.