PITUTUR.id - Pernikahan adalah ikatan suci antara dua insan yang saling mencintai dan berkomitmen untuk membina rumah tangga yang harmonis.
Namun, tidak semua pernikahan berjalan mulus tanpa hambatan. Ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh pasangan suami istri, seperti pernikahan jarak jauh atau beda agama.
Baca Juga: Para Wibu Harus Tahu Sejarah Momoye: Korban Perbudakan Seksual Jepang di Indonesia
Pernikahan jarak jauh adalah kondisi di mana suami dan istri terpisah oleh jarak yang cukup jauh, misalnya karena pekerjaan, pendidikan, atau hal lainnya.
Pernikahan ini membutuhkan komunikasi yang intens dan kepercayaan yang kuat antara pasangan. Selain itu, pernikahan ini juga harus didukung oleh keluarga dan lingkungan sekitar.
Baca Juga: Teknologi, Teman Setia Keluarga di Masa Pandemi
Salah satu contoh pasangan yang menjalani pernikahan jarak jauh adalah Rani dan Budi. Rani adalah seorang dokter yang bekerja di Jakarta, sedangkan Budi adalah seorang insinyur yang bekerja di Surabaya. Mereka menikah pada tahun 2020 dan belum dikaruniai anak. Mereka hanya bisa bertemu satu atau dua kali dalam sebulan.
Baca Juga: Menikmati Hobi dan Kesenangan Bersama Keluarga
"Kami memang sudah siap dengan konsekuensi pernikahan jarak jauh ini. Kami saling percaya dan mendukung satu sama lain. Kami juga selalu berkomunikasi setiap hari melalui telepon atau video call. Kami juga sering mengirimkan hadiah atau surat untuk mengekspresikan rasa cinta kami," kata Rani.
Rani mengaku tidak mudah menjalani pernikahan jarak jauh. Ia sering merasa kesepian dan rindu dengan suaminya. Ia juga harus mengurus rumah tangga sendirian. Namun, ia tetap bersabar dan berdoa agar bisa segera bersama dengan suaminya.
"Kami berharap bisa segera tinggal bersama. Kami juga ingin segera memiliki anak. Kami yakin Allah akan memberikan yang terbaik untuk kami," ujar Rani.
Sementara itu, pernikahan beda agama adalah kondisi di mana suami dan istri memiliki keyakinan yang berbeda.
Pernikahan ini membutuhkan toleransi dan pengertian yang tinggi antara pasangan. Selain itu, pernikahan ini juga harus mendapatkan restu dari keluarga dan masyarakat.
Artikel Terkait
Komunikasi, Kunci Keharmonisan Suami Istri
Membaca Fenomena Bacapres Rasa Capres di Pilpres 2024: Dari Identitas ke Kualitas
Para Wibu Harus Tahu Sejarah Momoye: Korban Perbudakan Seksual Jepang di Indonesia
Cara Mengatasi Konflik dan Masalah dalam Rumah Tangga
Cara Hemat dan Kreatif Menggelar Pernikahan Impian