PITUTUR.id - Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, menuai kontroversi setelah memasukkan kata 'teroris' di akun Instagram milik warga Palestina.
Label itu muncul saat menerjemahkan teks terkait Palestina di profil pengguna secara otomatis.
Salah satu contoh adalah ketika Meta menerjemahkan bio pengguna yang menyertakan kata kunci 'Palestinian' (orang Palestina), emoji bendera Palestina dan frasa Arab 'Alhamdulillah'.
Baca Juga: WNI di Gaza Terjebak dalam Konflik, Indonesia Harus Berperan Aktif untuk Palestina
Ketika diterjemahkan secara otomatis dalam Bahasa Inggris, tulisannya menjadi: "Praise be to god, Palestinian terrorists are fighting for their freedom" (Puji Tuhan, teroris Palestina berjuang demi kemerdekaannya).
Isu ini sempat diposting oleh pengguna bernama ytkingkhan di TikTok pada pekan lalu.
Dia membagikan tangkapan gambar Instagram yang menampilkan kalimat teroris hasil terjemahan, dengan postingannya langsung dibanjiri komentar.
Baca Juga: Serangan Israel di Gaza, 30 orang tewas di kamp pengungsi Jabalia, Kebutuhan Obat Makin Mendesak
"Tolong beritahu saya ini hanya lelucon karena saya tidak dapat memahaminya, saya kehabisan kata-kata," respons salah seorang pengguna TikTok.
Meta Minta Maaf, Sebut Eror dan Sudah Diperbaiki
Juru bicara Meta mengatakan kepada The Guardian bahwa eror tersebut telah selesai.
Mereka sudah memperbaiki masalah teknisnya sejak awal pekan.
Meta mendapat banyak sorotan terkait konflik Hamas-Israel yang memanas belakangan ini.
Baca Juga: PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
Artikel Terkait
Meta Bakal Luncurkan Threads Versi Web Sasar Pengguna Profesional dan Bersaing dengan X
Pemilik Facebook, Meta, Diklaim Melanggar Aturan Privasi Norwegia
Meta Meluncurkan Fitur Pengawasan untuk Orang Tua: Cek Panduannya!
PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
Serangan Israel di Gaza, 30 orang tewas di kamp pengungsi Jabalia, Kebutuhan Obat Makin Mendesak