PITUTUR.id - Serangan udara Israel yang menghancurkan sebuah bangunan di kamp pengungsi Jabalia di Gaza pada Minggu malam menewaskan 30 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut unit pertahanan sipil Palestina.
Serangan itu juga melukai 27 orang lainnya, yang dirawat di Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara.
"Kami sangat membutuhkan obat-obatan dan peralatan medis," kata direktur rumah sakit tersebut.
Baca Juga: China Siap Lakukan Segalanya untuk Damai di Gaza, Utusan Kunjungi Wilayah Konflik
Serangan itu merupakan salah satu dari banyak serangan Israel yang telah berlangsung selama lebih dari dua minggu sebagai balasan atas roket Hamas yang ditembakkan ke wilayah Israel sejak 7 Oktober.
Menurut kementerian kesehatan Gaza, jumlah korban tewas di Jalur Gaza telah mencapai 4.651 orang dan korban luka-luka 14.245 orang sejak serangan Hamas dimulai.
Kamp Jabalia, yang merupakan salah satu kamp pengungsi terbesar dan terpadat di Gaza, juga menampung tiga sekolah PBB yang menjadi tempat perlindungan bagi ratusan keluarga pengungsi.
Pada tanggal 9 Oktober, Israel juga mengebom pasar di kamp tersebut, menewaskan sejumlah orang yang tidak diketahui.
Baca Juga: Israel-Hamas Perang Tanpa Henti, 700 Warga Israel Tewas Akibat Roket, Netanyahu Ancam Hancurkan Gaza
Pada akhir pekan lalu, bantuan kemanusiaan pertama berhasil masuk ke Jalur Gaza, tetapi kelompok bantuan mengatakan bahwa itu masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan ribuan orang yang terperangkap di bawah pengepungan Israel. (*/Nida Fajrin).
Artikel Terkait
Perang Israel-Hamas: Ancaman bagi Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Dunia
Perang Israel-Hamas: Peran Amerika sebagai Pengatur Keamanan Regional di Timur Tengah
Israel-Hamas Perang Tanpa Henti, 700 Warga Israel Tewas Akibat Roket, Netanyahu Ancam Hancurkan Gaza
China Siap Lakukan Segalanya untuk Damai di Gaza, Utusan Kunjungi Wilayah Konflik