Ketahanan Pangan jadi Kunci Agar Indonesia Sunarso, Dirut BRI Ungkap Kunci Keluar dari Middle Income Trap

Photo Author
- Sabtu, 12 Oktober 2024 | 15:32 WIB
Ketahanan pangan adalah salah satu kunci agar indonesia bisa keluar dari middle income trap (perangkap pendapatan menengah)
Ketahanan pangan adalah salah satu kunci agar indonesia bisa keluar dari middle income trap (perangkap pendapatan menengah)

PITUTUR.id – Sunarso, Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, mengungkapkan kunci agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap (perangkap pendapatan menengah) adalah jika minimal pertumbuhan ekonomi 6% terpenuhi.

“Berdasarkan kajian Bappenas, Indonesia diperkirakan akan keluar dari jebakan kelas pendapatan menengah pada tahun 2041 jika asumsi rata-rata pertumbuhan ekonomi minimal 6% terpenuhi,” kata Sunarso dalam acara Katadata Forum bertajuk Indonesia Future Policy Dialogue di Jakarta, Rabu (10/9/2024).

Guna keluar dari jebakan pendapatan menengah ini, Sunarso berpendapat, jika pendapatan per kapita Indonesia harus berada di atas US$ 4.465 (sumber: World Bank).

Baca Juga: Elma Dae dan Putri Kenasti Bagikan Tips Belajar Tidak Fomo dan Bikin Parfum Sambil Karaokean : The Girl Market Surabaya

Terkait hal ini, Sunarso juga mengatakannya dalam kajian BRI faktor yang paling menentukan pertumbuhan ekonomi 6% adalah investasi pada human capital atau nilai ekonomi dari pengalaman dan keterampilan pekerja.

Pembentukan human capital juga perlu didorong oleh tiga faktor. Yang pertama, Indonesia harus fokus dalam memaksimalkan kebutuhan nutrisi dan pangan.

“Maka menjadi penting, kita fokus untuk memiliki strategi yang khusus, spesifik, dan visioner untuk masalah ketahanan pangan,” ujar Sunarso.

Baca Juga: Mantan Karyawan Minimarket, Desi, Sukses Kembangkan Toko Berkat Kemitraan Dengan AgenBRILink

Yang kedua, negara harus punya tugas untuk menyejahterakan rakyat dan ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, cara terbaik untuk menyejahterakan rakyat adalah dengan memberikan mereka pekerjaan.

“Jadi semua orang pada usia produktif memang harus bekerja. Kalau begitu, pemerataan kesempatan kerja itu menjadi penting,” Tutur Sunarso.

Untuk mendapatkan kesempatan kerja yang rata dan dibutuhkan oleh pertumbuhan ekonomi yang inklusif, di mana di dalamnya juga ada unsur partisipasi masyarakat untuk ikut tumbuh dan berkembang.

Baca Juga: Nasabah Prioritas Capai 161 Ribu, Kelolaan Aset Wealth Management BRI Tumbuh 23,05%

“Investasi yang penting adalah human capital, dan kalau mau memperbaiki human capital, perbaiki dulu nutrisi dan pangan. Dan kemudian kita tunggu, untuk pemerataan butuh inklusivitas pertumbuhan,” ujar Sunarso.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Bastoni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Tragedi Kematian RAYA, Potret Kesehatan Anak Bangsa

Senin, 22 September 2025 | 10:33 WIB

BKPSDM Sumenep Fasilitasi PPPK dengan Jaminan Hari Tua

Sabtu, 6 September 2025 | 12:49 WIB

Terpopuler

X