Penduduk Jawa telah Bentuk Budaya Gotong Royong di Suriname Sejak Gelombang Migrasi di Tahun 1890

PITUTUR.id - Suriname adalah negara yang terdiri dari beragam etnis, bahasa, dan agama. Keragaman Suriname tersebut termasuk terbentuk oleh adanya penduduk yang merupakan keturunan Suku Jawa yang telah bermigrasi ke negara ini sejak ratusan tahun lalu.

Di kawasan Amerika Selatan dan Karibia, Suriname adalah negara dengan penduduk Jawa terbanyak sekitar 32.956 orang.

Gelombang pertama kedatangan orang Jawa ke Suriname dimulai pada 9 Agustus tahun 1890. Sehingga setiap tanggal ini selalu diperingati sebagai hari migrasi Jawa ke Suriname.

Baca Juga: Dua Pemda Di Jawa Timur Tidak Buka Lowongan Rekruitmen PPPK dan CPNS 2023, Di mana Saja?

Penduduk asal Jawa, Indonesia, yang bermigrasi ke Suriname telah berhasil membentuk budaya kerja keras dan gotong royong di negara itu.

Hal itu disampaikan Presiden Suriname Chandrikapersad Santokhi dalam perayaan Peringatan ke-133 Tahun Migrasi Penduduk Jawa Ke Suriname di Paramaribo, Suriname.

"Penduduk Jawa telah membangun kebudayaan di masyarakat Suriname, di antaranya budaya kerja keras dan gotong royong," kata Santhoki.

Baca Juga: Ditolak Mentah-mentah Jadi Cawapres Anies Oleh Jansen Demokrat, Ini Jawaban Sinis Yenny Wahid

Menurut Presiden Santokhi, penduduk keturunan Jawa juga memiliki peran dalam memperkuat pembangunan ekonomi, sosial, budaya, agama, seni, olahraga, dan politik di Suriname.

Ia berpesan kepada warga Suriname keturunan Jawa agar terus berkarya dan berkontribusi terhadap perkembangan dan kemajuan Suriname.

Pada peringatan migrasi Jawa ke Suriname ini turut dilakukan peluncuran buku berjudul "133 Jaar Jawa Suriname" yang memuat esai tentang kehidupan keturunan Jawa di Suriname.

Baca Juga: Pemakaian Gadget Berlebih Bikin Minat Baca Anak Merosot, Ini Penjelasan Dosen UM Surabaya

Buku ini sekaligus bagian dari grant agreement antara Pemerintah Indonesia dan Suriname untuk Kesejahteraan Suriname Keturunan Indonesia senilai 100 ribu dolar AS. (*/ant)