Mengenal Asal Mula Kata Boikot yang Saat Ini Ramai Digunakan

Photo Author
- Selasa, 11 Juni 2024 | 10:52 WIB
Ilustrasi Orang Protes. (Ricka Milla Suatin )
Ilustrasi Orang Protes. (Ricka Milla Suatin )

PITUTUR.id - Seruan boikot produk berafiliasi Israel terus menggema bukan hanya di Indonesia tetapi juga dunia, setelah Israel melakukan agresi militer ke Jalur Gaza sejak 27 Oktober 2023 hingga detik ini.

Pada November 2023 Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) pun telah mengeluarkan imbauan serupa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia daring, boikot artinya yakni bersekongkol menolak untuk bekerja sama (berurusan dagang, berbicara, ikut serta, dan sebagainya.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Merek Sabun Lokal, Bisa Jadi Pengganti Produk Boikot Pro Israel

Boikot pada umumnya memiliki tujuan yang jelas dan dapat berlangsung hingga bertahun-tahun.

Sebagai contoh, pada tahun 1791aktivis anti perbudakan berusaha meyakinkan Parlemen Inggris untuk mengesahkan RUU diakhirinya perbudakan.

Aktivis menyerukan boikot gula Karibia yang produksinya sangat memerah tenaga budak. Pada puncak boikot, sekitar 400.000 rumah tangga diperkirakan telah berhenti menggunakan gula Karibia atau beralih ke gula dari daerah lain.

Baca Juga: Pengertian Boikot, Tujuan, Contoh, dan Dampaknya

Setelah perjuangan panjang, pada tahun 1833 Parlemen Inggris mengesahkan Undang-Undang Penghapusan Perbudakan. Namun menurut theconversation.com, kebebasan penuh tidak tercapai hingga tahun 1838.

Boikot memang mempunyai kekuatan dan bisa berdampak terhadap bisnis dan perdagangan, bahkan bisa meruntuhkan sebuah rezim, seperti yang terjadi pada rezim apartheid di Afrika Selatan.

Lalu, seperti apa awal mula kata boikot?

Baca Juga: Bagaimana Cara Bersikap Bijak Dalam Menerapkan Aksi Boikot Produk Pro Israel? 

Saat Charles Boycott Diboikot Para Petani

Sebagian besar tanah pertanian di Irlandia pada abad ke-19 dimiliki oleh tuan tanah yang berkebangsaan Inggris.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yusron Hidayatullah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X