Pengertian Boikot, Tujuan, Contoh, dan Dampaknya

PITUTUR.id - Sudah delapan bulan lebih sejak serangan genosida Israel kepada Palestina. Pemberitaan di media sosial pun ikut memanas. 

Masyarakat menyerukan gerakan boikot untuk membantu warga Palestina dari jauh. Imbas dari boikot sedikit banyaknya telah terbukti, banyak tenant brand yang tutup karena mengalami kerugian. 

Lalu, apa yang dimaksud dengan boikot? Tujuan dari boikot itu untuk apa? Contoh boikot bagaimana? Dan, apa dampak paling terlihat dari melangsungkan aksi boikot? 

Baca Juga: Tidak Masuk Daftar List Boikot BDS, Benarkah KFC Diblacklist?

Pitutur.id akan memberikan jawaban dari pertanyaan diatas, yang telah diulik dari berbagai sumber pada 7 Juni 2024. 

1. Pengertian Boikot

Boikot adalah sebuah tindakan atau strategi yang dilakukan individu, kelompok, atau masyarakat untuk mengekspresikan ketidaksetujuan atau protes terhadap suatu entitas, seperti perusahaan, produk, layanan, atau individu, dengan cara sengaja menghindari atau menolak terlibat secara aktif dengan entitas tersebut.

Hal ini biasanya dilakukan sebagai respons terhadap tindakan yang dianggap tak etis, tak bermoral, tak sesuai nilai-nilai, atau bertentangan dengan pandangan atau tujuan tertentu.

Baca Juga: Bukan Termasuk Produk Boikot, Ini Manfaat Susu Frisian Flag Untuk Orang Dewasa, Remaja, dan Ibu Hamil

Boikot dapat menjadi alat yang kuat bagi gerakan sosial atau politik dalam menekan entitas tertentu untuk bertindak sesuai tuntutan atau mengubah kebijakan yang dianggap merugikan. 

2. Tujuan Boikot 

Tujuan dari boikot bisa bervariasi, mulai dari menciptakan perubahan perilaku atau kebijakan hingga menarik perhatian publik terhadap suatu isu. 

Baca Juga: Selain Karena Aksi Boikot, Intip Alasan Mengapa Kamu Perlu Menghindari Minuman Bersoda

Boikot sering kali digunakan sebagai sarana untuk mendorong perubahan kebijakan entitas yang menjadi sasaran boikot. Sebagai contoh, menuntut perubahan praktik bisnis yang dianggap merugikan masyarakat atau lingkungan.