AI dan Dunia Jurnalistik: Mempercepat Proses Pembuatan Konten Editorial

PITUTUR.id - Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa banyak perubahan dalam berbagai bidang, termasuk jurnalistik.

AI dapat membantu wartawan dalam proses pembuatan draf awal atau ringkasan konten editorial dengan cara yang cepat dan efisien.

Bagaimana caranya?

Salah satu aplikasi AI dalam jurnalistik adalah natural language generation (NLG), yaitu kemampuan AI untuk menghasilkan teks berdasarkan data atau informasi yang diberikan.

Dengan menggunakan NLG, wartawan dapat mengotomatisasi proses penulisan berita atau artikel dengan memanfaatkan sumber data yang tersedia, seperti statistik, laporan, atau hasil wawancara.

Baca Juga: AI Bantu Petani dan Pedagang Lokal Raih Keuntungan Lebih

Contoh penggunaan NLG dalam jurnalistik adalah The Washington Post, yang telah mengembangkan sistem AI bernama Heliograf sejak 2016.

Heliograf dapat menulis berita tentang topik-topik seperti olahraga, pemilu, atau keuangan dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

Heliograf juga dapat menyesuaikan gaya penulisannya sesuai dengan audiens yang dituju, seperti pembaca online atau cetak.

Selain NLG, AI juga dapat membantu wartawan dalam proses pembuatan ringkasan konten editorial dengan menggunakan natural language understanding (NLU), yaitu kemampuan AI untuk memahami makna dan konteks dari teks yang dibaca.

Baca Juga: Transparansi dalam Penggunaan AI di Tempat Kerja

Dengan menggunakan NLU, AI dapat menganalisis teks yang panjang atau kompleks dan menyajikan poin-poin pentingnya dalam bentuk ringkasan yang mudah dipahami.

Contoh penggunaan NLU dalam jurnalistik adalah SummarizeBot, sebuah bot yang dapat membuat ringkasan dari berbagai jenis konten, seperti artikel, buku, podcast, video, atau gambar.

SummarizeBot dapat diakses melalui platform seperti Facebook Messenger, Slack, Skype, atau Telegram.