Kopi Kapal Api dan Indofood: Pencerahan Terhadap Isu Boikot Pro Israel dan Tantangan Keputusan Konsumen

Photo Author
- Selasa, 5 Desember 2023 | 17:24 WIB
Ilustrasi Kopi (Freepik)
Ilustrasi Kopi (Freepik)

PITUTUR.id - Dalam era digital yang kian kompleks, produk kopi kapal api dan perusahaan Indofood menemui dirinya berada di tengah sorotan warganet setelah dituduh mendukung Israel akibat kemunculan pro-Israel di situs bdnaash.

Produk-produk khas dari perusahaan Indofood dan kopi kapal api menjadi target utama boikot produk Israel karena situs Bdnaash, terutama di Indonesia, sebagai bentuk ekspresi solidaritas terhadap Palestina.

Namun, untuk memahami seluk-beluk isu yang muncul di situs Bdnaash ini, perlu adanya penyelidikan mendalam terkait sejarah dan keterkaitan perusahaan Indofood dan produk kopi kapal api dengan Israel.

Baca Juga: 7 Minuman Ini Wajib Kamu Coba! Sensasi Segar Tanpa Jejak Israel dan Aman Dari Boikot

Dilema Kontroversial Kopi Kapal Api

Sementara itu, Kopi Kapal Api, seorang pemain utama dalam industri kopi Indonesia, juga terlibat dalam kontroversi terkait dugaan dukungan pro-Israel.

Situs bdnaash menyebutkan bahwa beberapa varian Kopi Kapal Api, khususnya Nespresso, terlibat dalam mendukung pendudukan Israel.

Meskipun demikian, konsumen perlu menilai kejelasan dan keakuratan informasi yang disajikan oleh sumber tersebut.

Baca Juga: 3 Fakta Kemendag Menaikan Harga Minyak Goreng MinyaKita, Memberikan Insentif Bagi Pedagang

Sejarah dan Keterkaitan Bisnis Indofood

Indofood, terbentuk pada tahun 1994 dari penggabungan beberapa perusahaan, termasuk Panganjaya Intikusuma, Sanmaru Food Manufacturing, dan Indocement Tunggal Prakarsa.

Sebagai bagian dari Salim Group, yang dimiliki oleh Sudono Salim, seorang pengusaha keturunan Tionghoa dengan koneksi kuat ke mantan Presiden Soeharto, Indofood memiliki jaringan bisnis yang melibatkan sektor makanan, minuman, properti, perbankan, dan telekomunikasi.

Perjalanan Salim Group melibatkan Indosat, operator seluler yang pada suatu waktu memiliki saham yang berpindah-pindah antara Salim Group, Singapore Technologies Telemedia (STT), dan Qatar Telecom (Ooredoo).

Baca Juga: Mewaspadai Produk Skincare Pro-Israel, Masyarakat Indonesia Gencar Boikot dan Cari Alternatif Lokal

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Pramuhita Mubdi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X