Sisi Gelap Pengembangan AI: Masalah Gaji Rendah bagi Pegawai di Industri AI

Photo Author
- Selasa, 12 September 2023 | 16:06 WIB
Ilustrasi Pegawai Dengan Gaji Rendah (Canva Pro Photos)
Ilustrasi Pegawai Dengan Gaji Rendah (Canva Pro Photos)

 

PITUTUR.id - Indonesia merupakan salah satu negara yang gencar mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pertanian.

Namun, di balik kemajuan tersebut, terdapat sisi gelap yang jarang terungkap: masalah gaji rendah bagi pegawai di industri AI.

Menurut data dari Michael Page dan Page Insights, gaji pegawai IT di Indonesia termasuk yang tertinggi dibandingkan dengan bidang lainnya.

Baca Juga: Data Satelit dan Kecerdasan Buatan: Senjata Baru Melawan Wabah Kolera

Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, atau Thailand, gaji pegawai IT di Indonesia masih jauh tertinggal.

Salah satu pekerjaan IT yang paling diminati dan bergaji tinggi adalah AI/ML Engineer, yaitu orang yang bertugas untuk mengidentifikasi kebutuhan dan merancang sistem kecerdasan buatan.

Menurut beberapa sumber, rentang gaji seorang AI/ML Engineer di Indonesia adalah Rp8,2 juta hingga Rp23,6 juta per bulan.

Angka tersebut mungkin terlihat cukup besar bagi sebagian orang, namun jika dibandingkan dengan gaji AI/ML Engineer di negara lain, maka terlihat betapa rendahnya gaji pegawai AI di Indonesia.

Baca Juga: Peran Teknologi AI untuk Tangani Penyebaran Penyakit Menular

Misalnya, menurut laporan Glassdoor, gaji rata-rata seorang AI/ML Engineer di Amerika Serikat adalah USD 114.121 per tahun, atau sekitar Rp 1,6 miliar per bulan.

Di Singapura, gaji rata-rata seorang AI/ML Engineer adalah SGD 72.000 per tahun, atau sekitar Rp 75 juta per bulan.

Apa penyebab rendahnya gaji pegawai AI di Indonesia?

Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kurangnya permintaan akan tenaga kerja AI di pasar lokal.

Meskipun banyak perusahaan dan startup yang bergerak di bidang AI, namun jumlahnya masih terbatas dibandingkan dengan negara-negara maju.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Isal Arham

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X