PITUTUR.id - Perubahan iklim adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia saat ini.
Menurut laporan Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC), suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1,1°C sejak era pra-industri, dan diperkirakan akan terus meningkat jika tidak ada tindakan yang diambil untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Perubahan iklim dapat menyebabkan dampak negatif bagi kehidupan manusia dan alam, seperti kenaikan permukaan air laut, bencana alam yang lebih sering dan intens, pergeseran pola hujan dan musim, kerusakan ekosistem dan keanekaragaman hayati, serta ancaman bagi kesehatan dan ketahanan pangan.
Baca Juga: Pengaruh Teknologi Blockchain pada Industri Keuangan
Untuk mengatasi masalah perubahan iklim, diperlukan upaya bersama dari semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, masyarakat sipil, dan individu.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan dan menerapkan teknologi hijau. Teknologi hijau adalah teknologi yang dianggap ramah lingkungan berdasarkan proses produksi atau rantai pasokannya.
Teknologi hijau juga dapat merujuk pada produksi energi bersih yang menggunakan sumber daya terbarukan dan tidak menghasilkan polusi. Teknologi hijau memiliki tujuan untuk melindungi lingkungan, memperbaiki kerusakan lingkungan, serta melestarikan sumber daya alam.
Teknologi hijau dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti industri, pertanian, transportasi, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.
Beberapa contoh teknologi hijau yang telah ada atau sedang dikembangkan adalah sebagai berikut:
Bangunan Hijau
Bangunan hijau adalah bangunan yang dirancang dan dibangun dengan mempertimbangkan aspek efisiensi energi, penghematan air, pengurangan limbah, penggunaan bahan ramah lingkungan, serta kenyamanan dan kesehatan penghuni.
Bangunan hijau dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca, serta meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
Energi Alternatif
Energi alternatif adalah energi yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak habis, seperti matahari, angin, air, biomassa, panas bumi, dan lain-lain.
Energi alternatif dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil yang menyebabkan pemanasan global dan pencemaran udara.
Artikel Terkait
Ahli Penyamaran, Ilmuwan Temukan Spesies Baru Tokek Ekor Daun Madagaskar Utara
Indonesia Jadi Pusat Produksi dan Ekspor Mobil Listrik Berkat Investasi Hyundai dan LG
Kolaborasi MIND ID dan LG Energy Solution, Indonesia Siap Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik Terbesar
10 Gaya Hidup Sederhana yang Bisa Membuat Anda Lebih Sehat dan Bahagia
Lifestyle: Konsep, Faktor, dan Cara Menentukan Gaya Hidup yang Sesuai dengan Diri Kita
8 Gaya Hidup Sehat yang Dapat Meningkatkan Usia Harapan Hidup Anda
Indonesia Sajikan Gala Dinner KTT ASEAN 2023 dengan Nuansa Alam, Musik, dan Tari
Michelle Ashley, Anak Pinkan Mambo, Ungkap Trauma dan Harapan Usai Dilecehkan Ayah Tiri
Pengaruh Teknologi Blockchain pada Industri Keuangan
Kecerdasan Buatan AI dan Etika