PITUTUR.id - Ada pepatah yang mengatakan, "Banyak jalan menuju Roma". Begitu pula dengan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ingin mengembangkan bisnisnya.
Salah satu jalannya adalah dengan mengikuti Program Hetero for Startup, sebuah gerakan pemberdayaan kewirausahaan yang digagas oleh PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna).
Program ini bertujuan untuk membantu para wirausaha untuk mengakselerasi bisnisnya dengan mendapatkan akses ke investor, pemerintah, dan komunitas lokal.
Program ini juga didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM).
Program Hetero for Startup sudah diadakan tiga kali sejak tahun 2020. Pada season ketiga ini, program ini berhasil menarik minat 2.087 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, terpilih 35 finalis yang berasal dari berbagai bidang usaha, seperti teknologi, kesehatan, agrikultur, kreatif, dan fashion and craft.
Baca Juga: Rumah Bukan Sekadar Tempat Rebahan, Tapi Juga Ladang Cuan
Para finalis ini kemudian menjalani serangkaian proses pembelajaran dan pendampingan secara online.
Mereka juga mendapatkan kesempatan untuk membedah bisnis mereka, seperti laporan keuangan dan pengelolaan sumber daya.
Puncaknya adalah pada Rabu, 16 Agustus 2023, ketika para finalis mengikuti Sesi Investors Meet & Networking serta malam penghargaan Hetero for Startup Season 3 di Semarang.
Di sini, mereka berkomunikasi langsung dengan investor dan memperkenalkan bisnis mereka dalam sesi tatap muka.
Salah satu finalis yang berhasil menarik perhatian investor adalah Cameron Green, seorang wirausahawan muda yang bergerak di bidang teknologi.
Ia mengembangkan sebuah aplikasi bernama Greenify, yang dapat membantu pengguna untuk menghemat energi dan mengurangi emisi karbon.
"Greenify adalah aplikasi yang dapat mengontrol perangkat elektronik di rumah atau kantor secara otomatis. Aplikasi ini dapat menyesuaikan penggunaan energi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna. Misalnya, jika pengguna sedang tidak berada di rumah, aplikasi ini akan mematikan lampu, AC, atau perangkat lain yang tidak diperlukan. Dengan begitu, pengguna dapat menghemat biaya listrik sekaligus berkontribusi untuk lingkungan," jelas Cameron.
Artikel Terkait
Monumen Lokomotif D 301 80, Saksi Bisu Sejarah Perkeretaapian Indonesia
Dari Pejuang Prabowo ke Pejuang Ganjar, Relawan di Sumbar Buka Suara
5 Fakta Menarik Kabupaten Lumajang, "Austria" nya Jawa Timur
Memanfaatkan Teknologi AI, Ini Detail Kecanggihan Rudal 'Abu Mahdi' Buatan Iran
Rumah Bukan Sekadar Tempat Rebahan, Tapi Juga Ladang Cuan
6 Fakta Menarik Probolinggo, Miliki Patung Terbesar se Asia
Transformasi Iran: Dari Yang Tak Berdaya Menjadi Eksportir Senjata
5 Fakta Menarik Kabupaten Pasuruan, Kampung Halaman Penggagas Nama Nusantara
Kasus Covid Varian Baru Meningkat di Inggris, Iritasi Mata Jadi Salah Satu Gejala
Mie Gacoan Buka Lowongan Kerja, Cek Kualifikasinya